
Gaza, Podme.id – Keputusan Israel untuk menghentikan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza telah membawa dampak yang menghancurkan, terutama bagi anak-anak yang berada dalam kondisi rentan. Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) memperingatkan bahwa penghentian bantuan ini semakin memperburuk situasi yang sudah genting, dengan anak-anak dan keluarga di Gaza berjuang untuk bertahan hidup.
Direktur Regional UNICEF untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Edouard Beigbeder, mengungkapkan keprihatinan mendalam mengenai situasi di Gaza. Dalam pernyataannya, Beigbeder menyatakan, “Pembatasan bantuan yang diumumkan baru-baru ini akan sangat membahayakan operasi penyelamatan nyawa warga sipil. Keadaan ini bisa menimbulkan konsekuensi yang fatal.”
Data terbaru menunjukkan bahwa situasi humaniter di Gaza saat ini sangat memprihatinkan, dengan laporan bahwa dalam satu minggu terakhir, tujuh bayi baru lahir dilaporkan meninggal dunia akibat hipotermia. Hal ini disebabkan oleh kurangnya akses terhadap pakaian hangat, selimut, dan perawatan medis yang esensial. Bayi-bayi ini berjuang melawan cuaca yang ekstrem tanpa perlindungan yang memadai.
Saat ini, sistem kesehatan di Gaza berada pada titik kritis. Dari 35 rumah sakit yang ada, hanya 19 yang masih mampu beroperasi, dan itu pun hanya sebatas pelayanan darurat. Hal ini menunjukkan betapa kesulitan akses terhadap layanan kesehatan semakin memperburuk situasi yang dihadapi oleh penduduk Gaza.
Dalam upaya untuk membantu masyarakat yang tengah terjebak dalam situasi darurat ini, UNICEF dan organisasi kemanusiaan lainnya telah melaksanakan berbagai program bantuan. Di antaranya adalah:
1. Pemberian pakaian hangat untuk 150.000 anak.
2. Perluasan layanan kesehatan bagi 25.000 orang.
3. Meningkatkan distribusi air bersih untuk hampir 500.000 orang setiap hari.
Walaupun gencatan senjata telah memberikan kesempatan bagi organisasi kemanusiaan untuk memperluas jangkauan bantuan, tingkat kehancuran yang dialami di Gaza sudah sangat parah. Edouard Beigbeder menekankan pentingnya memperpanjang gencatan senjata dan menyebutkan, “Lebih banyak bantuan harus diizinkan masuk agar penderitaan dan jumlah korban jiwa tidak semakin bertambah.”
Belum ada keputusan resmi mengenai kelanjutan bantuan ke Gaza setelah keputusan penghentian terbaru oleh Israel. Namun, respons masyarakat internasional sangat diharapkan dalam menanggulangi krisis kemanusiaan ini. UNICEF juga mengingatkan bahwa masa depan anak-anak di Gaza sangat tergantung pada pemulihan yang cepat dan efektif dari krisis ini.
Dengan kondisi yang semakin memburuk, satu hal yang jelas: anak-anak di Gaza membutuhkan perhatian dan dukungan kita segera. Ketidakpastian mengenai bantuan yang diperlukan dapat berakibat fatal bagi banyak jiwa yang tak berdosa. Situasi di Gaza memperlihatkan betapa pentingnya kolaborasi dan komitmen global untuk menghadapi tantangan kemanusiaan yang semakin mendesak. Keberlanjutan dalam menyediakan bantuan dan memastikan akses terhadap layanan dasar adalah krusial untuk menyelamatkan generasi mendatang yang terjebak di tengah konflik.