Kesehatan

Banyak Orang Tidak Sadar: Gaya Hidup Ini Picu Risiko Kematian!

Di era modern seperti saat ini, banyak orang yang tanpa disadari menjalani pola hidup yang kurang sehat, terutama gaya hidup sedentary atau tidak aktif. Fenomena ini semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi yang membuat aktivitas fisik menjadi berkurang. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), gaya hidup sedentary didefinisikan sebagai pola hidup yang cenderung menghindari aktivitas fisik serta menghabiskan waktu dalam keadaan diam dengan pengeluaran kalori yang sangat rendah, yaitu kurang dari 1,5 METs.

Gaya hidup sedentary tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga memiliki konsekuensi serius bagi kesehatan mental. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggambarkan bahwa pola hidup ini dapat meningkatkan risiko kematian dan berbagai penyakit serius di seluruh dunia. Berikut adalah beberapa dampak negatif yang sering timbul akibat gaya hidup sedentary:

  1. Meningkatkan Risiko Diabetes
    Kurangnya aktivitas fisik dapat memicu peningkatan berat badan dan obesitas, yang secara langsung berhubungan dengan resistensi insulin. Insulin memainkan peran penting dalam pengaturan kadar gula darah, dan ketidakseimbangan hormon ini dapat menyebabkan diabetes. Riset menunjukkan bahwa individu dengan gaya hidup sedentary memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit ini.

  2. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
    Selain diabetes, gaya hidup tidak aktif juga berkontribusi pada masalah kardiovaskular. Dengan berkurangnya pergerakan tubuh, lemak atau kolesterol dapat mengendap di pembuluh darah, mengganggu fungsi jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung atau penyakit jantung koroner. Penelitian menunjukkan bahwa setiap jam tambahan waktu yang dihabiskan untuk duduk dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

  3. Memicu Gangguan Mental
    Gaya hidup sedentary turut berdampak buruk pada kesehatan mental. Ketidakaktifan fisik dapat menyebabkan stres, kejenuhan, serta gangguan kecemasan dan depresi. Banyak orang yang menjalani gaya hidup ini merasa terisolasi dan mengalami gejala mental yang serius. Oleh karena itu, penting untuk menyadari hubungan antara aktivitas fisik dan kesehatan psikologis.

Untuk mengatasi gaya hidup sedentary dan meningkatkan kualitas hidup, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  1. Ubah Rutinitas Harian
    Anda dapat memulai dengan mengubah kebiasaan harian. Cobalah untuk berjalan kaki atau bersepeda ke tempat kerja, memilih tangga daripada lift, serta menghindari kebiasaan begadang yang berlebihan. Pembiasaan aktivitas fisik dalam rutinitas sehari-hari adalah langkah awal yang penting.

  2. Olahraga Secara Rutin
    Melakukan olahraga secara teratur sangat penting untuk menjaga kesehatan. Anda tidak perlu langsung melakukan aktivitas berat, cukup mulai dari yang ringan seperti peregangan. Sasarankan untuk berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari, dengan kegiatan seperti jogging, berenang, atau bersepeda.

  3. Tingkatkan Waktu Relaksasi
    Memberikan waktu untuk diri sendiri dengan melakukan kegiatan yang menenangkan bisa membantu mengurangi stres. Meditasi dan yoga adalah contoh kegiatan yang dapat meningkatkan kesehatan mental serta memberi efek positif pada tubuh.

Berdasarkan data dan kajian tersebut, penting bagi setiap individu untuk menyadari risiko yang ditimbulkan dari gaya hidup sedentary. Melalui perhatian dan tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Dengan memahami dampak negatif dari kurang bergerak, diharapkan masyarakat dapat beralih ke kebiasaan yang lebih sehat demi mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik.

Dina Anggraini adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button