
PT BBN Airlines Indonesia baru-baru ini menarik perhatian publik setelah mengumumkan penutupan seluruh rute penerbangan berjadwalnya di Indonesia. Keputusan ini diambil setelah maskapai yang didirikan pada Agustus 2022 tersebut beroperasi selama kurang lebih enam bulan, dengan penghentian penerbangan yang mulai berlaku pada Maret 2025. Salah satu penyebab utama penutupan ini adalah rendahnya tingkat keterisian penumpang.
BBN Airlines Indonesia, yang merupakan bagian dari Avia Solutions Group asal Irlandia, memiliki spesialisasi dalam penyewaan pesawat di bawah skema aircraft, crew, maintenance, and insurance (ACMI). Pada awalnya, maskapai ini memulai penerbangan penumpang berjadwal pada 27 September 2024, dengan rute pertama antara Jakarta dan Surabaya. Sebelum menghentikan seluruh operasi penerbangannya, BBN Airlines juga mendapatkan Air Operator Certificate (AOC) pada Maret 2024 untuk penerbangan penumpang komersial.
Perusahaan ini mengoperasikan armada pesawat yang terdiri dari berbagai tipe, antara lain:
1. Boeing 737-800
2. Boeing 737-900ER
3. Boeing 737-400F
4. Boeing 737-800BCF
Armada ini digunakan untuk mendukung layanan ACMI serta penerbangan berjadwal.
Pihak manajemen BBN Airlines memutuskan untuk beralih fokus dari penerbangan berjadwal menjadi penyewaan pesawat. Strategi ini diambil seiring dengan meningkatnya permintaan sewa pesawat secara global, di tengah terbatasnya ketersediaan pesawat. Selain itu, beberapa faktor yang mendorong keputusan ini adalah persaingan yang ketat di pasar penerbangan domestik, harga tiket yang kurang kompetitif dibandingkan dengan maskapai lain, serta okupansi penumpang yang rendah.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memberikan tanggapannya terkait penutupan BBN Airlines. Menurutnya, maskapai ini mungkin belum sepenuhnya siap untuk beroperasi sebagai maskapai penerbangan komersial di Indonesia. Ia mengingatkan pentingnya kesiapan operasional untuk bertahan di industri yang sangat kompetitif ini.
Meskipun operasional penerbangan tidak lagi dijalankan, BBN Airlines tetap berkomitmen untuk berkontribusi dalam industri penerbangan Indonesia melalui penyewaan pesawat. Saat ini, mereka telah menjalin kerjasama dengan Sriwijaya Air sebagai klien pertama dalam bisnis penyewaan pesawat. Melalui model bisnis ACMI, BBN Airlines bertujuan untuk memperkuat ekosistem penerbangan di Indonesia dengan menyediakan akses kepada maskapai lain untuk pesawat, kru, pemeliharaan, dan asuransi tanpa perlu menangani semua elemen operasional itu secara mandiri.
Dengan langkah ini, BBN Airlines Indonesia sedang berupaya untuk memanfaatkan peluang dalam sektor penyewaan pesawat, dalam upaya meningkatkan kompetitivitas di pasar penerbangan global. Transformasi yang diambil diharapkan dapat menjadi langkah strategis yang lebih menguntungkan, mengingat masa depan industri penerbangan yang saat ini banyak diwarnai oleh tantangan dan dinamika beragam.
Sebagai maskapai yang baru dikenal, BBN Airlines menghadapi banyak tantangan dalam mengembangkan operasinya di Indonesia yang merupakan pasar penerbangan yang sudah sangat kompetitif. Kini, semua mata tertuju pada bagaimana BBN Airlines akan beradaptasi terhadap perubahan ini dan menavigasi arah baru dalam bisnis penyewaan pesawat ke depan.