Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan marketplace di Indonesia telah mengalami lonjakan yang signifikan. Namun, hingga saat ini, penjualan produk lokal masih kalah bersaing dengan produk impor. Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, menegaskan pentingnya meningkatkan penjualan produk dalam negeri di platform-platform ecommerce tersebut. Hal ini disebabkan oleh visibilitas produk lokal yang sering kali kalah oleh produk impor yang lebih murah.
Faisol meminta seluruh marketplace di Indonesia untuk lebih proaktif dalam mempromosikan produk-produk dalam negeri, khususnya yang dihasilkan oleh industri kecil menengah (IKM). Ia mengungkapkan bahwa kualitas produk lokal tidak kalah dari produk impor, sehingga perlu ada upaya nyata untuk menarik perhatian konsumen. "Marketplace perlu membantu tim untuk memeriksa setiap produk yang dijual oleh tenant," ungkap Faisol saat berkunjung ke kantor pusat Tokopedia.
Berikut adalah beberapa strategi untuk meningkatkan penjualan produk lokal di marketplace:
Pemberian Label "Made in Indonesia"
Salah satu cara sederhana namun efektif adalah dengan menyertakan label "Made in Indonesia" pada setiap produk lokal. Label ini akan memudahkan konsumen dalam mengenali produk lokal dan meningkatkan kepercayaan mereka terhadap kualitas yang ditawarkan.Pendampingan Strategi Pemasaran kepada IKM
Marketplace diharapkan aktif memberikan pendampingan kepada IKM agar mereka mampu memasarkan dan membangun brand dengan baik. Dengan adanya pelatihan dan dukungan strategis, IKM dapat menghasilkan produk berkualitas yang lebih kompetitif di pasar.- Prioritaskan Produk Lokal Saat Harbolnas
Moment-moment penting seperti Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) harus dimanfaatkan untuk mengedepankan produk lokal. Strategi ini tidak hanya mendukung penjualan tapi juga membangun kesadaran di kalangan konsumen tentang pentingnya membeli produk dalam negeri.
Faisol meyakini bahwa marketplace memiliki peran penting sebagai katalisator untuk memperluas jangkauan produk lokal, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga ke pasar internasional. Data dari laporan e-CONOMY SEA 2024 menunjukkan bahwa Indonesia tahun lalu mencapai Gross Merchandise Value (GMV) total sebesar USD90 miliar dari transaksi digital, dengan USD65 miliar di antaranya berasal dari marketplace. Angka ini diperkirakan akan meningkat pesat, mencapai antara USD200 hingga USD360 miliar pada tahun 2030.
"Oleh karena itu, marketplace harus menjadi etalase utama bagi produk-produk unggulan dalam negeri," tambah Faisol. Pemerintah terus mengupayakan berbagai kebijakan untuk mendorong konsumen agar lebih memilih produk lokal daripada produk impor.
Dengan bekerja sama, baik pemerintah maupun pengelola marketplace, diharapkan tidak hanya meningkatkan penjualan produk lokal, tetapi juga mengembangkan ekosistem industri dalam negeri yang lebih kuat. Upaya ini akan memberikan manfaat jangka panjang, tidak hanya bagi industri kecil menengah tetapi juga bagi pertumbuhan ekonomi negara secara keseluruhan.
Melalui langkah-langkah yang konstruktif dan kolaboratif, diharapkan produk lokal bisa bersaing secara sehat di marketplace sehingga menciptakan peluang yang lebih baik bagi para pelaku usaha di Indonesia.