Hiburan

Ben Kasyafani Diledek Anak Terkait Peran Kontroversi di Ikrar Cinta Suci

Ben Kasyafani, aktor dan pembawa acara ternama, baru-baru ini mengungkapkan bagaimana perannya sebagai karakter Sandi dalam sinetron “Ikrar Cinta Suci” berdampak pada kehidupannya sehari-hari, terutama interaksinya dengan anaknya, Sienna Ameerah Kasyafani. Dalam sinetron tersebut, Ben memerankan sosok yang terlibat dalam cinta segitiga, dan karakter ini ternyata membuat anaknya sering mengejeknya di rumah.

Dalam sebuah wawancara daring yang berlangsung pada Kamis, 23 Januari 2025, Ben Kasyafani menjelaskan bahwa karakternya dalam “Ikrar Cinta Suci” memiliki sisi kompleks. Dia menyebut bahwa Sandi tidak hanya bisa dilihat sebagai karakter problematik, tetapi juga merepresentasikan sisi baik seorang suami. “Kita bikin sisi gelapnya, dan sisi seorang suami,” ungkapnya. Namun, penonton tampaknya telah terlanjur membenci karakter yang ia perankan, termasuk Sienna, anak perempuannya sendiri.

“Kalau sekarang mulai diledek-ledekin terus sama Sienna,” kata Ben, mengekspresikan bagaimana peran antagonisnya dalam sinetron ini membawa dampak lucu dalam interaksi keluarganya. Hal ini menyoroti betapa menariknya dinamika antara kehidupan profesional dan pribadi seorang aktor.

Dalam sinetron ini, Ben Kasyafani tak hanya berusaha menunjukkan sisi gelap dan baik dari karakter Sandi, tetapi juga berkolaborasi dengan istrinya, Nesya Ayu Nabila, dalam proses pengembangan karakternya. “Kalau istri, gue tanya ‘yang ini kena enggak?’ Jadi teman diskusi,” tuturnya, mengindikasikan pentingnya dukungan keluarga dalam karirnya.

Ikrar Cinta Suci, yang diperankan oleh Ben Kasyafani, mengangkat isu sensitif mengenai inseminasi, yang merupakan topik serius dan jarang dibahas secara terbuka di Indonesia. Dalam sebuah diskusi, Chicco Jerikho, rekan seprofesi Ben, menyebut bahwa karakter yang diperankan dalam sinetron tersebut memberikan pemahaman baru terkait isu ini. “Dia (Putri Marino) nonton dan dia happy juga, dan dia kaget juga darderdor (problem) inseminasi,” ungkap Chicco.

Sinetron yang tayang di salah satu stasiun televisi swasta ini, menurut Ben, tidak hanya bertujuan menghibur tetapi juga memberikan edukasi kepada penonton mengenai isu-isu yang mungkin dianggap tabu. Harapan Ben adalah sinetron tersebut bisa terus menghibur masyarakat dan tetap relevan dengan berbagai isu yang diangkat. “Ceritanya bisa terus relate, bisa bertumbuh, dan panjang,” imbuhnya.

Dengan pengakuan dan berbagai dinamika yang muncul dari karakter yang diperankannya, Ben Kasyafani menunjukkan bahwa kehidupan seorang aktor sering kali melampaui layar. Sinetron ini bukan hanya sekedar hiburan, tetapi juga menciptakan diskusi di kalangan penonton mengenai isu-isu penting.

Karakter Sandi yang dimainkan Ben telah menjadi bahan obrolan, tidak hanya di kalangan pemirsa sinetron, tetapi juga dalam ruang lingkup keluarganya. Pengalaman ini menunjukkan bagaimana dunia entertainment dapat memengaruhi hubungan di kehidupan nyata dan bagaimana seorang aktor berusaha menyeimbangkan keduanya. Ketika penonton terhubung dengan karakter sehingga berdampak langsung pada kehidupan pribadinya, hal ini menjadi bukti bahwa akting yang baik dapat menciptakan dampak yang mendalam.

Dengan demikian, Ben Kasyafani dan sinetron “Ikrar Cinta Suci” terus melakukan perjalanan menarik dalam menjelajahi tema-tema yang kompleks sekaligus menghibur.

Intan Permatasari

Intan Permatasari adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button