Indonesia

Tjhai Chui Mie telah menorehkan namanya dalam sejarah Indonesia sebagai Wali Kota perempuan Tionghoa pertama. Dilantik pada 20 Februari 2025 oleh Presiden Prabowo Subianto bersama 961 kepala daerah lainnya, Tjhai kembali terpilih untuk memimpin Singkawang, Kalimantan Barat, untuk periode kedua. Hal ini menunjukkan kepercayaan yang besar dari masyarakat terhadap kepemimpinannya. Tjhai Chui Mie lahir dan dibesarkan di Singkawang. Pendidikan dasarnya ditempuh di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 18 Sedau, sebelum melanjutkan ke SMP Santo Tarsisius dan SMK Pratiwi. Ia kemudian melanjutkan studi ke Universitas STIE MULIA dan meraih gelar magister. Tjhai menikah dengan Liem Hook Nen dan dikaruniai tujuh anak, yang menunjukkan komitmennya baik pada keluarga maupun karirnya. Karier politik Tjhai Chui Mie dimulai pada tahun 2004 saat bergabung dengan Partai Indonesia Baru (PIB). Melalui dedikasi dan kerja keras, ia berhasil memperoleh kursi di DPRD Kota Singkawang melalui jalur pergantian antarwaktu pada tahun 2009. Selama periode tersebut, ia tidak hanya menjabat sebagai anggota DPRD, namun juga terpilih sebagai Ketua DPRD dari 2009 hingga 2014. Dalam perjalanan kariernya, Tjhai juga menunjukkan fleksibilitasnya dengan berpindah ke PDIP setelah PIB tidak lolos ambang batas parlementer. Dia aktif dalam politik dan menjadi sosok yang dihormati di lingkungannya. Pada tahun 2017, Tjhai mencalonkan diri sebagai Wali Kota Singkawang dalam Pilkada dengan menggandeng Irwan. Pasangan ini berhasil meraih kemenangan dengan dukungan partai-partai besar seperti PDIP, Nasdem, Demokrat, dan Hanura. Dia melanjutkan kesuksesannya pada Pilkada Serentak 2024, di mana Tjhai bersama pasangannya, Muhammadin, kembali berhasil meraih suara terbanyak dengan total 52.253 suara. Keberhasilan ini menjadikannya pemimpin yang dihormati dan diperhitungkan dalam kancah politik daerah dan nasional. Tjhai Chui Mie tidak hanya berkarier di dunia politik, tetapi juga aktif dalam berbagai organisasi sosial. Ia terlibat dalam Yayasan Tzu Chi, Yayasan Setia Negara, serta Majelis Tao Indonesia (MTI). Keikutsertaannya dalam organisasi-organisasi ini menunjukkan komitmennya untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Sifat kepemimpinan Tjhai Chui Mie yang inklusif dan komunikasi yang baik dengan masyarakat menjadi kunci sukses dalam menjalankan tugasnya sebagai Wali Kota. Ia berusaha membawa perubahan positif di Singkawang, terutama dalam aspek sosial dan pembangunan ekonomi. Pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan, serta perhatian pada kesejahteraan masyarakat menjadi fokus utamanya. Salah satu kebijakan penting yang diusungnya selama menjabat adalah program pemberdayaan masyarakat, di mana Tjhai berupaya melibatkan warga dalam proses pengambilan keputusan. Kesuksesannya dalam menarik dukungan dari berbagai kalangan membuatnya menjadi figur yang inspiratif di kalangan pemuda dan perempuan, terutama. Tjhai Chui Mie membuktikan bahwa perempuan dapat berperan aktif dalam politik dan pemerintahan, serta mengisi posisi-posisi strategis di pemerintahan. Dengan semangatnya untuk terus berkontribusi bagi bangsa dan negara, Tjhai menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk tidak ragu mengejar ambisi, serta berpartisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Keberhasilan Tjhai Chui Mie dalam pelantikannya untuk periode kedua sebagai Wali Kota menunjukkan harapan masyarakat Singkawang akan masa depan yang lebih baik di bawah kepemimpinannya. Dengan visi yang jelas dan komitmen untuk memajukan daerah, Tjhai siap menghadapi tantangan ke depan dan terus berjuang untuk kepentingan masyarakat.