
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Nias Selatan, Sumatra Utara, sejak Rabu (5/3) pagi memicu banjir yang merendam pemukiman warga. Situasi darurat ini membuat sekitar 500 warga terjebak dalam banjir. Menanggapi keadaan yang mengkhawatirkan ini, Polres Nias Selatan yang dipimpin oleh Kapolres AKBP Ferry Mulyana Sunarya segera melakukan evakuasi terhadap warga yang terperangkap.
Proses evakuasi difokuskan pada rumah-rumah yang terendam air hingga setinggi dada orang dewasa. Dengan menggunakan perahu karet dari Satuan Polisi Air dan Udara (Sat Polairud) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pihak polisi berupaya menyelamatkan warga yang terjebak di kawasan yang paling parah terdampak, seperti Teluk Dalam dan Kecamatan Gomo.
Di tengah upaya penyalamatan, tim penyelamat menemukan seorang ibu hamil yang terjebak bersama dua anaknya dalam kondisi kritis. Kesulitan arus deras membuat tim evakuasi mengalami tantangan besar saat mendekati lokasi mereka. Namun, koordinasi yang baik memungkinkan tim untuk membawa keluarga tersebut ke tempat yang lebih aman. Salah satu kejadian dramatis lainnya adalah saat seorang lansia yang hidup sendiri hampir terbawa arus saat berusaha menyelamatkan barang-barangnya. Tim evakuasi berhasil menariknya ke perahu sebelum situasi semakin memburuk.
Tidak hanya fokus pada evakuasi, Polres Nias Selatan juga menyalurkan bantuan darurat kepada warga yang terdampak. Truk logistik dikerahkan untuk mengangkut warga ke lokasi pengungsian sementara. Selain itu, ratusan bungkus makanan siap saji dan air bersih telah didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi mereka yang terjebak oleh banjir.
Banjir yang melanda juga mengakibatkan akses jalan di beberapa lokasi terputus, termasuk Jembatan Km 3 Teluk Dalam, penghubung antar desa dan kecamatan yang terendam air. Hal ini turut menghambat mobilitas warga dan distribusi bantuan logistik. Dalam situasi yang penuh tantangan ini, respons cepat dari Polres Nias Selatan mendapatkan pujian dari Polda Sumut. Plt. Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Yudhi Surya Markus Pinem, mengungkapkan bahwa kecepatan tanggap Polres Nias Selatan merupakan cermin dari komitmen Polri dalam melindungi dan melayani masyarakat di kala darurat.
Hingga Kamis (6/3) sore, proses evakuasi masih berlangsung di sejumlah wilayah yang terisolasi. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat curah hujan diprediksi masih tinggi dalam beberapa hari ke depan. Kapolres AKBP Ferry Mulyana menambahkan, “Kami juga terus memperkuat koordinasi dengan instansi terkait lain untuk memastikan keselamatan serta pemulihan kondisi warga pascabanjir.”
Dalam menghadapi bencana seperti ini, tanggap darurat dan kerjasama antar lembaga menjadi kunci untuk menangani situasi yang mengancam nyawa dan harta benda. Keberanian dan dedikasi tim penyelamat, di tengah arus deras dan risiko keselamatan yang tinggi, memberikan harapan bagi warga yang terjebak di tengah bencana ini. Keberhasilan evakuasi tidak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga mencerminkan solidaritas masyarakat dan kepedulian terhadap sesama di saat paling sulit.