Bisnis

BI: Rupiah Tetap Stabil, Siap Menguat di Pasar Global!

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tetap stabil dan berpotensi mengalami penguatan. Dalam penjelasannya yang disampaikan pada 25 Januari 2025, Perry mengungkapkan, "Kami memperkirakan ruang bagi nilai tukar untuk tetap stabil. Kami akan terus menjaga stabilitas ini. Secara fundamental, terdapat peluang bagi rupiah untuk stabil, bahkan cenderung menguat."

Perry menambahkan bahwa meskipun menghadapi berbagai tantangan global, stabilitas nilai tukar rupiah telah terjaga. Untuk mencapai tujuan ini, BI menerapkan beberapa strategi intervensi di pasar valuta asing. Beberapa langkah yang diambil termasuk transaksi spot, domestic non-delivery forward, serta pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dari pasar sekunder.

Ada beberapa faktor yang mendukung stabilitas nilai tukar rupiah, antara lain:

  1. Tingkat Inflasi Terkendali: Kendali inflasi yang baik membantu menjaga daya beli masyarakat serta stabilitas ekonomi secara keseluruhan.

  2. Pertumbuhan Ekonomi Positif: Pertumbuhan yang sehat menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia masih dalam kondisi baik, yang mendukung permintaan terhadap rupiah.

  3. Arus Masuk Dana Asing: Pada triwulan IV 2024, terdapat peningkatan signifikan dalam arus masuk dana asing. Aliran dana ke SBN mencapai Rp 1,6 triliun, dan ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp 4 triliun, yang berkontribusi positif bagi nilai tukar.

Perry juga menyoroti kebijakan Dana Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) yang bertujuan meningkatkan pasokan dolar AS ke dalam negeri. Namun, dia juga mengingatkan pentingnya untuk terus memantau dinamika global yang dapat memengaruhi ekonomi dan nilai tukar.

Dalam beberapa hari terakhir, indeks dolar AS sempat mencapai level 109 sebelum turun ke kisaran 108. BI sedang mengawasi kebijakan pemerintah AS serta arah suku bunga Federal Funds Rate (FFR) yang dapat mempengaruhi pergerakan indeks dolar. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat tantangan di pasar internasional, BI tetap optimis bahwa stabilitas rupiah dapat dijaga.

Perspektif ini menunjukkan komitmen BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap berbagai gejolak ekonomi dan politik yang sedang berlangsung di dunia. Perry menegaskan, "Kami berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah." Dalam upaya menjaga kestabilan ini, BI akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait termasuk pemerintah dan lembaga internasional.

Lebih lanjut, BI juga melakukan pemantauan secara berkala terhadap perkembangan pasar valuta asing dan ekonomi global untuk mengantisipasi potensi risiko yang dapat mempengaruhi nilai tukar. Data dan statistik terkini menunjukkan bahwa rupiah memiliki fondasi yang kuat untuk menghadapi ketidakpastian global, sehingga ada harapan bahwa nilainya tidak hanya akan stabil, tetapi juga dapat meningkatkan daya saing Indonesia di pasar internasional.

Dalam konteks ini, penting bagi investor dan pelaku pasar untuk terus mengikuti perkembangan situasi ekonomi secara global dan domestik. Dengan langkah-langkah yang diambil oleh BI dan situasi ekonomi yang positif, prospek nilai tukar rupiah terlihat lebih cerah dan menjanjikan dalam beberapa waktu ke depan.

Rina Lestari adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button