
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Widiyanti Putri Wardhana, baru-baru ini mengumumkan peluncuran program “Belanja di Indonesia Aja (BINA) Lebaran 2025.” Inisiatif ini dirancang sebagai langkah strategis dalam memperkuat sektor wisata belanja di Indonesia, dengan harapan dapat meningkatkan konsumsi domestik serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Program ini menandai sinergi antara sektor perdagangan dan pariwisata, yang tidak hanya menjadi katalisator untuk industri retail, tetapi juga dapat mempercepat pemulihan ekonomi pasca-pandemi.
Program BINA Lebaran 2025 menawarkan diskon yang menarik, mencapai hingga 70 persen, di berbagai mal, pusat perbelanjaan, serta gerai-partner yang tergabung dalam Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) dan Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI). Penawaran ini akan berlangsung dari 14 hingga 30 Maret 2025, mencakup lokasi-lokasi strategis seperti stasiun dan bandara di seluruh Indonesia.
Widiyanti menjelaskan, "Kami mengapresiasi pelaksanaan program BINA Lebaran 2025 sebagai upaya untuk meningkatkan konsumsi domestik, memperkuat sektor ritel, dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional." Program ini berfokus pada peningkatan daya beli masyarakat, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru di sektor retail yang telah banyak terpengaruh oleh kondisi ekonomi selama beberapa tahun terakhir.
Berikut adalah beberapa fitur kunci dari program BINA Lebaran 2025:
- Diskon Belanja: Mal dan pusat perbelanjaan menawarkan diskon hingga 70 persen, meningkatkan daya tarik berbelanja di lingkungan domestik.
- Periode Program: Program ini akan berlangsung dari 14 hingga 30 Maret 2025, sebuah waktu strategis menjelang perayaan Lebaran.
- Partisipasi Luas: Melibatkan modal perdagangan dari berbagai sektor, termasuk makanan dan minuman, fesyen, elektronik, dan kebutuhan harian.
- Bazar Ramadan BINA: Menampilkan produk-produk UMKM dan merek lokal di mal besar, memberikan platform bagi bisnis kecil untuk memperkenalkan produk mereka kepada konsumen.
- Proyeksi Transaksi: Selama periode program, estimasi transaksi dapat mencapai Rp36,3 triliun, memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian lokal.
Optimisme Widiyanti terhadap keberhasilan program ini terlihat ketika ia mengunjungi beberapa gerai UMKM. Dia menekankan pentingnya strategi promosi yang mengedepankan produk lokal untuk menarik wisatawan domestik dan mancanegara. "Bali adalah jantung pariwisata Indonesia, baik untuk wisatawan mancanegara maupun domestik. Kami sangat menghargai dukungan Hippindo Bali dalam mempromosikan produk UMKM lokal," ungkapnya.
Widiyanti dan perwakilan Hippindo dari berbagai daerah, termasuk Bali, berkomitmen untuk meningkatkan produk lokal agar lebih dikenal. Penekanan pada kontribusi UMKM tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, tetapi juga menjaga keberlanjutan ekonomi setempat dengan membangun ekosistem yang kuat bagi pengusaha kecil.
Dengan program BINA Lebaran 2025, diharapkan sektor pariwisata dan retail dapat bersinergi untuk meningkatkan daya tarik Indonesia sebagai destinasi wisata belanja. Hal ini juga mencerminkan upaya pemerintah dalam mempromosikan konsumsi domestik, sekaligus memanfaatkan momen liburan Lebaran untuk mendorong pertumbuhan industri retail dan pariwisata.
Keberhasilan program ini tidak hanya akan dirasakan oleh para pelaku industri, tetapi juga oleh masyarakat luas, yang akan mendapatkan keuntungan dari diskon belanja yang ditawarkan. Program BINA Lebaran 2025 diharapkan menjadi solusi untuk memperkuat ekonomi nasional dan menghidupkan kembali sektor yang paling terkena dampak dari pandemi. Dengan potensi yang ada, Indonesia berambisi menjadi salah satu destinasi terkemuka untuk wisata belanja di kawasan ini.