PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) baru saja menandatangani kerja sama strategis dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI. Kerja sama ini dilaksanakan melalui transaksi Repurchase Agreement (repo) senilai Rp550 miliar, yang bertujuan untuk meningkatkan likuiditas nasabah korporasi dan mendukung pembiayaan proyek-proyek infrastruktur strategis di Tanah Air.
Ita Tetralastwati, Senior Executive Vice President (SEVP) Treasury BNI, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah pertama yang diambil BNI dalam rangka memperkuat likuiditas nasabahnya dan memastikan dukungan terhadap proyek infrastruktur yang krusial bagi perkembangan ekonomi Indonesia. Dalam transaksi repo ini, BNI memberikan dana kepada SMI dengan jaminan surat berharga, yang memungkinkan SMI untuk mendapatkan pendanaan jangka pendek dengan lebih efisien.
“Transaksi repo ini memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Bagi BNI, transaksi ini merupakan salah satu cara untuk mengoptimalkan penempatan dana. Sementara bagi SMI, transaksinya memberikan kemudahan dalam memperoleh likuiditas dengan cepat dan fleksibel. Dengan begitu, SMI dapat lebih efektif dalam mendukung pembiayaan proyek-proyek infrastruktur yang sedang berjalan,” jelas Ita dalam rilis resmi yang dikeluarkan pada Selasa (4/3/2025).
Dalam kerangka pembangunan infrastruktur yang menjadi prioritas pemerintah, Direktur Operasional dan Keuangan SMI, Aradita Priyanti, menegaskan bahwa kerja sama antara BNI dan SMI ini sangat penting. Menurutnya, transaksi repo ini diharapkan dapat menjadi salah satu instrumen yang efektif dalam mempercepat pembangunan proyek-proyek infrastruktur.
“Dengan adanya dukungan dari BNI, SMI dapat lebih leluasa dalam menjalankan perannya sebagai katalisator pembiayaan infrastruktur,” ungkap Aradita. Harapannya, sinergi yang terjalin ini akan memperkuat komitmen kedua belah pihak dalam menghadirkan berbagai inisiatif pembiayaan yang inovatif dan berdampak positif bagi perkembangan infrastruktur di Indonesia.
Kerja sama ini terwujud di tengah kebutuhan yang semakin mendesak akan pembangunan infrastruktur di berbagai daerah, terutama dalam konteks pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Diketahui bahwa sekuritas dan surat berharga lainnya telah menjadi pilihan menarik bagi lembaga keuangan dalam mencari alternatif pendanaan. Melalui transaksi repo, BNI tidak hanya dapat menyalurkan dana dengan risiko yang terukur, namun juga memastikan bahwa hadiah jangka pendek yang dikumpulkannya dapat diinvestasikan kembali pada inisiatif strategis.
Tidak dapat dipungkiri bahwa infrastruktur merupakan fondasi bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan memfasilitasi transaksi semacam ini, BNI dan SMI memberikan kontribusi yang signifikan dalam mendukung agenda pemerintah, serta membantu mempercepat sejumlah proyek yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Beberapa tujuan utama dari kerja sama ini antara lain:
– Memperkuat likuiditas bagi nasabah korporasi.
– Menyediakan pendanaan yang efisien untuk proyek infrastruktur.
– Mendorong kolaborasi positif antara sektor perbankan dan lembaga pembangunan.
Kerja sama antara BNI dan SMI menjadi salah satu contoh nyata mengenai pentingnya kolaborasi dalam mendorong kemajuan dan pembangunan. Dengan konsistensi dalam menjalin kerja sama dan mengembangkan berbagai inisiatif inovatif, kedua institusi ini berharap dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur yang lebih baik di Indonesia ke depan.