Hiburan

Bocoran Cuan: 4 Perusahaan Hiburan Korea Selatan yang Cuan 2024!

Raksasa hiburan Korea Selatan memasuki tahun 2024 dengan tantangan besar, termasuk penurunan omzet dan perubahan lanskap industri. Meski demikian, masih ada harapan bagi empat perusahaan besar di sektor ini, yaitu HYBE, SM Entertainment, JYP Entertainment, dan YG Entertainment. Dengan berbagai faktor yang memengaruhi performa mereka, berikut adalah bocoran mengenai potensi cuan keempat perusahaan hiburan tersebut di tahun 2024.

HYBE, yang dikenal luas berkat kesuksesan BTS dan BLACKPINK, diproyeksikan akan mencatatkan pendapatan sebesar 2,196 triliun KRW atau sekitar 1,5 miliar USD pada tahun 2024. Ini menunjukkan peningkatan 0,8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun, perusahaan ini juga harus menghadapi kenyataan pahit dengan penurunan laba operasional yang diperkirakan mencapai 31%, menjadi 203,7 miliar KRW (141,9 juta USD). Penurunan ini sebagian besar dipicu oleh lesunya penjualan album, yang mengalami penurunan signifikan 17,7% secara year-on-year, menjadi 98,9 juta kopi pada tahun 2024.

Selanjutnya, SM Entertainment diprediksi akan mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 1,6%, mencapai 976 miliar KRW (680 juta USD). Meskipun begitu, laba operasionalnya diproyeksikan turun 33,4% menjadi 75,6 miliar KRW (52,7 juta USD). Salah satu faktor yang menyebabkan kesulitan ini adalah konflik internal yang berlangsung, serta ketidakpastian dalam strategi pemasaran yang berpengaruh pada penjualan produk.

JYP Entertainment tampaknya akan tetap stabil dalam pendapatannya, dengan proyeksi menghasilkan pendapatan sebesar 564,8 miliar KRW (393,4 juta USD). Namun, laba operasional diperkirakan akan menurun 24,5% menjadi 127,9 miliar KRW (89,1 juta USD). Walaupun tidak terlalu terkena dampak negatif seperti rekan-rekannya, JYP tetap perlu mengantisipasi perubahan yang mungkin terjadi dalam industri.

Di sisi lain, YG Entertainment diperkirakan akan mengalami kinerja terlemah di antara keempat raksasa hiburan tersebut, dengan pendapatan diramalkan turun menjadi 368,3 miliar KRW (256,6 juta USD) dari 569,2 miliar KRW (396,5 juta USD) pada tahun 2023. Lebih meresahkan lagi, perusahaan ini diprediksi akan mengalami kerugian operasional sebesar 22,6 miliar KRW. YG telah mengambil langkah-langkah drastis, seperti mengakhiri bisnis manajemen aktor dan menjual 60% saham di perusahaan produksi drama, untuk memperkuat posisi mereka menjelang tahun-tahun mendatang.

Kondisi pasar K-pop yang kompetitif dan perubahan regulasi, terutama terkait penjualan album di Tiongkok, memberatkan perusahaan-perusahaan hiburan ini. Penjualan album yang lebih rendah di kalangan penggemar telah menjadi salah satu penyebab utama lesunya pendapatan. Selain itu, meningkatnya investasi pada grup baru seperti BABYMONSTER dari YG dan KATSEYE dari HYBE menambah beban bagi keempat perusahaan ini di tengah mencari generasi bintang K-pop berikutnya.

Meskipun tantangan berat dihadapi, banyak analis memperkirakan pemulihan mulai terjadi pada paruh kedua tahun 2025. Kembalinya aktivitas dari megabintang yang telah ditunggu-tunggu, seperti BTS dan BLACKPINK, serta peluncuran grup pendatang baru yang diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dapat meningkatkan pendapatan dan laba operasional para pemain utama di industri hiburan ini.

Para ahli menekankan pentingnya terus menghadirkan artis-artis inovatif guna memastikan pertumbuhan jangka panjang bagi industri. Tantangan dalam biaya menemukan dan mempromosikan bakat baru harus diatasi untuk menjaga keberlanjutan. Seiring waktu, transformasi dalam strategi pemasaran dan diversifikasi konten akan menjadi kunci untuk menghadapinya.

Melihat potensi dan tantangan yang dihadapi oleh keempat raksasa hiburan Korea Selatan ini, jelas bahwa tahun 2024 akan menjadi momen krusial dalam menentukan arah dan masa depan K-pop di kancah global.

Intan Permatasari

Intan Permatasari adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button