Bojan Hodak Tanggapi Hasil Imbang Persib, Singgung Sanksi Beckham

Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, mengeluarkan komentar mengejutkan usai timnya gagal meraih kemenangan saat ditahan imbang 0-0 oleh Madura United pada pekan ke-24 Liga 1 2024-2025, Sabtu (22/2/2025). Pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) itu meninggalkan kesan pahit, terutama terkait dengan sanksi yang diterima pemain muda andalan, Beckham Putra.

Setelah pertandingan, Bojan mengakui bahwa prediksinya perihal kesulitan melawan Madura United terbukti nyata. “Mereka adalah tim yang bagus dan tidak kalah dalam 4-5 pertandingan terakhir. Mereka berhasil bermain sangat baik melawan Dewa, salah satu tim terbaik di liga,” ujarnya. Menurut pelatih asal Kroasia tersebut, tim Madura United mampu melakukan parkir bus dengan disiplin yang tinggi, mempersulit Persib untuk mencetak gol meski mereka memiliki beberapa peluang.

“Mereka bermain defensif, menunggu untuk serangan balik dan kami seharusnya bisa tampil lebih baik. Namun, mereka bertahan dengan sangat bagus,” lanjut Bojan. Meski puas dengan satu poin dari pertandingan itu, ia menyadari pentingnya setiap poin dan gol yang didapat dalam kompetisi yang ketat ini. “Setiap poin, setiap gol itu akan sangat penting,” tegasnya.

Namun, sorotan utama dalam konferensi pers pasca pertandingan adalah sanksi yang dikenakan pada Beckham Putra. Komite Disiplin PSSI memutuskan untuk melarang Beckham bermain dalam tiga pertandingan ke depan setelah melakukan selebrasi yang dianggap tidak pantas saat melawan Persija Jakarta. Bojan menyatakan kekecewaannya atas keputusan tersebut. “Ini sesuatu yang mengecewakan saya, karena dalam lima hari kami melakukan persiapan bersama Beckham, dan tiba-tiba dia terkena larangan bermain,” ungkap Bojan dengan nada kesal.

Pelatih berambut plontos itu menekankan bahwa situasi seperti ini tidak profesional dan sangat mengganggu kestabilan tim. “Sepak bola bukanlah permainan video game yang bisa dengan mudah mengganti pemain. Ini adalah realitas di lapangan,” tambahnya. Momen ini juga mengingatkan Bojan akan pengalaman sebelumnya ketika Nick Kuipers dan Alberto Rodriguez mengalami sanksi serupa.

Bojan bahkan mempertanyakan logika di balik sanksi ini, terutama terkait dengan alasan di balik tindakan Beckham yang tidak dianggap serius di liga-liga profesional lain. “Di sepak bola Eropa, banyak pemain melakukan selebrasi yang sama tanpa masalah. Namun di sini, itu membuahkan sanksi. Mereka seharusnya menjelaskan ini dengan jelas,” katanya, menyiratkan perlunya kepastian dan transparansi dalam pengambilan keputusan oleh Komite Disiplin PSSI.

Selain komentar tentang Beckham, Bojan juga menyinggung pentingnya mempersiapkan timnya menghadapi laga-laga mendatang. Dengan Pemain lain yang siap menghadapi tantangan, ia optimis Persib dapat bangkit dan meraih hasil positif. Meski Madura United berhasil menahan Persib, Bojan merasa ini adalah pelajaran berharga untuk meningkatkan performa anak asuhnya di pertandingan berikutnya.

Ke depan, Bojan berharap situasi terkait sanksi ini tidak terulang dan pihak PSSI bisa lebih memahami dinamika yang terjadi dalam kompetisi. “Ini adalah liga profesional, sehingga seharusnya ada pemahaman yang lebih baik dari pihak terkait,” pungkasnya.

Menyusul hasil imbang kontra Madura United, Persib harus segera mengalihkan fokus untuk mempersiapkan laga selanjutnya. Tim pelatih diharapkan dapat menemukan solusi untuk mengatasi kurangnya daya serang yang terlihat dalam pertandingan ini, serta memastikan tim tetap berada dalam jalur untuk berkompetisi di papan atas Liga 1.

Berita Terkait

Back to top button