![Bongkahan Pigmen Biru Mesir Kuno Legendaris Ditemukan, Apa Artinya?](https://podme.id/wp-content/uploads/2025/02/Bongkahan-Pigmen-Biru-Mesir-Kuno-Legendaris-Ditemukan-Apa-Artinya.webp.webp; charset="utf-8")
Di halaman Istana Agung Kaisar Nero, para arkeolog baru-baru ini menemukan bongkahan raksasa pigmen Biru Mesir murni yang seukuran jeruk bali. Penemuan ini mengungkap kembali keindahan dan kejayaan seni Mesir Kuno, sekaligus menampilkan pentingnya pigmen ini dalam budaya dan seni masa lalu.
Biru Mesir, atau yang dikenal dengan istilah Egyptian Blue, adalah salah satu pigmen buatan pertama yang diciptakan oleh manusia. Mineral ini merupakan kalsium tembaga silikat yang telah digunakan sejak ribuan tahun lalu oleh orang Mesir kuno untuk menggambarkan dewa dan bangsawan dalam lukisan dan seni rupa. Menariknya, pigmen biru ini merupakan salah satu yang tertua, dengan jejak penggunaan yang telah ditemukan pada lukisan makam dari pemerintahan Ka-Sen, firaun terakhir dari Dinasti Pertama, yang berusia sekitar 5.000 tahun.
Peninggalan berharga ini ditemukan selama penggalian di Domus Aurea, kediaman megah yang diperintahkan oleh Kaisar Nero, terletak tidak jauh dari Colosseum di Roma, Italia. Domus Aurea dibangun setelah Kebakaran Besar tahun 64 M, yang dituduhkan sebagai tindakan Nero untuk membersihkan jalan bagi istana megahnya. Selama penggalian, selain menemukan bongkahan pigmen Biru Mesir seberat 2,4 kg, para peneliti juga menemukan dua baskom berisi pigmen lainnya yang digunakan dalam dekorasi dinding, termasuk warna oker merah dan kuning.
Berikut adalah beberapa fakta menarik mengenai penemuan ini:
Ukuran dan Berat: Bongkahan pigmen Biru Mesir yang ditemukan memiliki berat mencapai 2,4 kg dan seukuran jeruk bali.
Sejarah Panjang: Penggunaan pigmen ini secara luas dikenal sejak milenium ketiga SM, dan menjadi bagian penting dalam karya seni di Mesir dan Mesopotamia.
Pusat Produksi: Alexandria di Mesir menjadi salah satu pusat produksi utama pigmen Biru Mesir, dan jejak penggunaannya telah ditemukan di berbagai lokasi di area Mediterania, termasuk Pompeii.
Fungsi dalam Kesenian: Pigmen ini digunakan untuk memberikan warna yang lebih realistis pada kulit para tokoh dalam lukisan, serta memperindah detail pada pakaian dan memperkuat aspek chiaroscuro.
- Penggunaan Modern: Penemuan baru ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih dalam tentang bagaimana pengrajin kuno menggunakan pigmen untuk menghiasi istana dan menciptakan keindahan visual yang luar biasa.
Direktur Colosseum Archaeological Park, Alfonsina Russo, mengungkapkan ketertarikan dan keheranannya terhadap penemuan ini. Ia mengatakan, "Daya tarik yang tersampaikan oleh kedalaman warna biru pigmen ini sungguh luar biasa. Sekali lagi, Domus Aurea memukau dan memperlihatkan kecemerlangan warna yang digunakan oleh para pelukis yang dengan terampil menghiasi ruangan-ruangan istana kekaisaran yang berharga dan berkelas ini."
Domus Aurea merupakan simbol kemewahan dan kehedonian, mencerminkan karakteristik Kaisar Nero yang terkenal dengan gaya hidup mewahnya. Istana ini tidak hanya dikenal karena kemewahan ruangannya, tetapi juga karena desain unik, termasuk langit-langit yang berputar untuk meniru pergerakan langit.
Para peneliti di Colosseum Archaeological Park kini berharap bahwa penelitian yang sedang berlangsung di Domus Aurea akan mengungkap lebih banyak bukti penggunaan warna Biru Mesir dan memberikan wawasan tentang teknik serta metode yang digunakan oleh pengrajin dari zaman kuno. Penemuan ini tidak hanya penting untuk memahami sejarah seni dan budaya Mesir kuno tetapi juga untuk memperkaya khazanah arkeologi dan sejarah Romawi.
Dengan penemuan menarik ini, pengetahuan kita mengenai seni dan teknologi dalam budaya kuno semakin dalam, dan mendorong kita untuk terus mengeksplorasi jejak sejarah yang ditinggalkan oleh peradaban besar di masa lalu.