Bos Apple Kecam Penundaan Fitur Jagoan: ‘Memalukan!’

Apple baru-baru ini menghadapi kontroversi setelah pengumuman penundaan peluncuran fitur unggulan dari Apple Intelligence, yaitu pembaruan untuk Siri. Dalam rapat internal yang diadakan untuk seluruh karyawan divisi Siri, Robby Walker, Senior Director dari Siri dan Information Intelligence, menyatakan bahwa penundaan ini adalah hal yang "buruk dan memalukan." Ketidakpastian mengenai tanggal rilis membuat sejumlah karyawan resah, mengingat fitur Siri yang ditenagai kecerdasan buatan (AI) diharapkan dapat menghadirkan kemampuan yang lebih maju, termasuk memahami konteks personal pengguna dan melakukan tindakan dalam aplikasi.

Dalam laporan yang dikemukakan oleh Bloomberg, Walker mengakui bahwa ia tidak mengetahui kapan fitur tersebut akan tersedia. Rencana awalnya adalah meluncurkan fitur ini bersamaan dengan pembaruan iOS 18, namun Apple kini menunda peluncurannya hingga iOS 19. Selama rapat, Walker menjelaskan bahwa meskipun mereka berkomitmen untuk proyek lain, keterlambatan tersebut tidak dapat dihindari. "Kami memiliki komitmen lain di Apple untuk proyek-proyek lain," ujarnya seperti dilaporkan The Verge.

Beberapa fitur yang ditunda, termasuk kemampuan Siri untuk memahami informasi yang ditampilkan di layar dan memberikan respons yang sesuai, diharapkan dapat meningkatkan interaksi pengguna dengan perangkat. Namun, Walker melaporkan bahwa saat ini fitur-fitur tersebut hanya memiliki tingkat fungsionalitas antara 66% hingga 80%. Ketidaksiapan ini tampaknya mirip dengan ketidakpuasan yang dialami oleh banyak karyawan di dalam perusahaan.

Konflik dalam manajemen juga menjadi sorotan dalam rapat tersebut, di mana ketegangan antara tim Siri dan divisi pemasaran Apple terlihat cukup jelas. Walker mengindikasikan bahwa tim pemasaran sangat berkeinginan untuk mempromosikan fitur-fitur baru yang seharusnya menggambarkan kemampuan Siri, padahal kenyataan di lapangan bahwa fitur tersebut belum sepenuhnya siap untuk diluncurkan. Pameran fitur ini sebelumnya telah digelar di acara WWDC 2024 dan tampil dalam iklan iPhone 16, tetapi iklan tersebut kini harus ditarik kembali, dan pernyataan mengenai penundaan ditambahkan ke situs resmi Apple.

Berikut adalah beberapa aspek dan reaksi terkait penundaan fitur Siri:

  1. Ketidakpastian Rilis: Eksekutif seperti Craig Federighi dan John Giannandrea menyatakan tanggung jawab atas penundaan ini, meskipun dipastikan tidak akan ada pemecatan terkait masalah ini. Hal ini menunjukkan adanya keseriusan Apple dalam menyelesaikan isu ini, tetapi perlu penyesuaian manajemen di dalam organisasi.

  2. Tanggapan Karyawan: Penundaan ini dapat memengaruhi moral dan kepercayaan diri tim dalam menyelesaikan proyek penting. Pengumuman bahwa fitur yang dinanti-nanti tidak dapat diluncurkan sesuai rencana membuat banyak karyawan merasa frustrasi.

  3. Strategi Pemasaran: Ketidakcocokan antara fitur yang dijanjikan dengan kenyataan di lapangan memberikan tantangan dalam hal strategi pemasaran Apple. Menghadapi kenyataan bahwa produk yang mereka luncurkan tidak sesuai ekspektasi berpotensi merusak reputasi Apple.

  4. Komitmen Terhadap Kualitas: Walau penundaan fitur ini mengharuskan Apple untuk merestrukturisasi rencana peluncurannya, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tetap berkomitmen untuk menyediakan produk berkualitas. Penekanan pada fungsi yang lebih baik dibandingkan mempercepat rilis adalah langkah strategis yang dapat berdampak positif dalam jangka panjang.

  5. Peluang Inovasi: Penundaan ini juga dapat dimanfaatkan oleh Apple untuk lebih fokus pada inovasi dan perbaikan fitur Siri, sehingga diharapkan saat rilis akhir, produk tersebut benar-benar siap dan mampu memenuhi ekspektasi pengguna.

Dengan penundaan yang terus berlanjut dan ketegangan internal yang meningkat, Apple kini sedang menghadapi masa kritis dalam memastikan bahwa fitur inovatif ini dapat diluncurkan dengan sukses. Upaya untuk menjaga kualitas dan ketepatan waktu merupakan tantangan yang harus dihadapi di era persaingan ketat dalam industri teknologi saat ini.

Berita Terkait

Back to top button