Jakarta – Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) terus berupaya meningkatkan pendampingan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam memenuhi kapasitas halal. Langkah ini diambil seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya produk halal yang tidak hanya aman untuk dikonsumsi, tetapi juga mendukung industri lokal.
Kepala BPJPH, Ahmad Haikal Hasan, baru-baru ini mengunjungi pabrik AQUA di Mekarsari, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, dan memberikan apresiasi terhadap program-program yang diciptakan oleh AQUA untuk mendukung UMKM dalam proses sertifikasi halal. "Saya melihat bahwa AQUA bukan sekedar halal tetapi juga thayyib, karena telah konsisten mengalirkan kebaikan bersama Indonesia. Merek dengan logo halal tentunya baik untuk dikonsumsi dan masyarakat tidak perlu ragu," ungkap Haikal.
Menurut data, terdapat sekitar 66 juta pengusaha di Indonesia, dan BPJPH menilai bahwa kepatuhan UMKM dalam menjalankan proses produksi yang tertib halal sangat penting untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri di kancah ekonomi global. Hal ini menjadi harapan besar bagi pelaku usaha untuk dapat memanfaatkan potensi pasar yang luas, baik domestik maupun internasional.
BPJPH berharap jika seluruh perusahaan di Tanah Air bersedia memfasilitasi dan membantu pembiayaan registrasi sertifikat halal, industri halal bisa diperkuat sebagai salah satu pilar pertumbuhan ekonomi. "Penguatan ekosistem industri halal, juga dipastikan akan mewujudkan pemerataan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, serta memperkuat posisi strategis Indonesia dalam perekonomian global," tambahnya.
Dalam konteks ini, AQUA berperan aktif melalui inisiatif yang berorientasi pada keberlanjutan dan kehalalan produk. Vera, VP General Secretary Danone Indonesia, menyatakan bahwa AQUA berkomitmen untuk menghadirkan produk yang memenuhi semua aspek, termasuk kehalalan. "Kami terus berupaya menjaga transparansi, inovasi, dan kepatuhan terhadap regulasi halal untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat," terangnya.
AQUA juga memandang pentingnya kolaborasi untuk mendorong pengembangan UMKM di Indonesia. Dalam upaya ini, AQUA meluncurkan program Damping yang merupakan program pemberdayaan ekonomi masyarakat, yang telah menjangkau lebih dari 8.988 orang serta 3.357 UMKM di Indonesia sejak diluncurkan pada 2020. Program ini dirancang untuk memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM dalam aspek kehalalan produk mereka.
Beberapa langkah yang diambil AQUA dalam mendukung UMKM antara lain:
Kolaborasi dengan Komunitas Muslim: AQUA bekerja sama dengan berbagai komunitas untuk memberikan pendampingan kepada UMKM dalam proses sertifikasi halal. Kerja sama dengan Nahdlatul Ulama (NU) menjadi salah satu contoh yang nyata.
Program Sekolah Bisnis Pesantren (SBP): Pada 2024, AQUA menggandeng Yayasan Sinergi Ekosistem Pesantren (SEP) dan Rabithah Ma’ahid Islamiyah NU untuk meluncurkan program yang ditujukan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi pesantren dan menjangkau 26.000 santri.
- Sertifikasi Halal untuk UMKM: AQUA juga berkolaborasi dengan Lembaga Pemeriksa Halal-Kajian Halal dan Thoyyib (LPH-KHT) Muhammadiyah untuk melaksanakan program sertifikasi halal bagi para pelaku UMKM.
Dengan berbagai inisiatif ini, AQUA terus berupaya untuk mengangkat derajat pelaku UMKM dan memperluas jaringan bisnis halal di Indonesia. Inisiatif ini tidak hanya akan memperkuat sektor UMKM, tetapi diharapkan juga dapat berkontribusi pada pencapaian target pemerintah untuk mencapai 100% produk halal dari UMKM pada tahun 2024.
Strategi pendampingan yang dilakukan BPJPH dan AQUA adalah langkah penting untuk memastikan bahwa pelaku UMKM tidak hanya dapat bersaing di pasar domestik, tetapi juga di arena internasional. Aktivitas yang berfokus pada pembinaan dan sertifikasi halal menjadi vital dalam mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus menciptakan produk yang halal dan berkualitas tinggi bagi konsumen.