Indonesia

BPNT 2025 Verifikasi Rekening: Bank Mana yang Cair Terlebih Dulu?

Proses pencairan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) untuk alokasi Januari-Maret 2025 semakin mendekati tahap realisasi. Hal ini ditandai dengan dimulainya verifikasi rekening di Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial – Next Generation (SIKS-NG), yang merupakan langkah krusial sebelum bantuan resmi ditransfer kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Menariknya, beberapa bank penyalur yang terlibat sudah memasuki tahap verifikasi ini, memberikan harapan kepada penerima bantuan.

Berdasarkan informasi terkini, Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadi lembaga keuangan pertama yang berhasil menyelesaikan proses verifikasi rekening. Diikuti oleh Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Mandiri yang juga sudah memulai langkah serupa dalam sistem SIKS-NG. Dengan demikian, para penerima BPNT kini bisa menunggu dengan harapan siapa yang akan mencairkan dana lebih dulu.

Daftar bank yang sudah terverifikasi untuk BPNT hingga saat ini mencakup:

  1. BRI – Bank pertama yang masuk tahap verifikasi rekening.
  2. BNI – Menyusul setelah BRI.
  3. Bank Mandiri – Mengikuti di tahap berikutnya.
  4. BSI (Bank Syariah Indonesia) – Khusus untuk penerima BPNT di Aceh, diperkirakan akan segera menyusul.

Meskipun verifikasi rekening menjadi sinyal positif, para penerima BPNT masih harus menunggu proses selanjutnya, yaitu penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D). SP2D adalah dokumen resmi dari pemerintah yang memberikan izin untuk mentransfer dana bantuan ke rekening masing-masing KPM. Artinya, meski rekening sudah terverifikasi, pencairan dana baru dapat dilakukan setelah SP2D diterbitkan.

Pada saat ini, pertanyaan terbesar bagi para penerima BPNT adalah kapan bantuan ini akan cair. Belum ada informasi resmi mengenai bank mana yang akan melakukan pencairan lebih dulu, dan belum ada tanda-tanda pencairan di bank mana pun. Sehingga, sangat penting bagi penerima untuk tetap bersabar dan mengikuti perkembangan terbaru dari pemerintah serta bank penyalur masing-masing.

Berdasarkan data, setiap penerima BPNT akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 200.000 per bulan. Jika pencairan dilakukan secara bersamaan untuk tiga bulan (Januari-Maret 2025), maka total bantuan akan mencapai Rp 600.000. Dengan dekanasi pencairan yang semakin dekat, pemangku kepentingan diharapkan dapat melakukan langkah-langkah lanjutan agar distribusi bantuan berjalan sesuai rencana.

Para penerima bantuan diimbau untuk terus memantau informasi resmi dan tidak terpancing oleh kabar yang tidak terverifikasi. Ini penting agar mereka tidak kehilangan informasi penting terkait waktu dan cara pencairan BPNT. Dalam mengahadapi situasi ini, pemerintah maupun bank penyalur harus memperhatikan komunikasi yang tepat agar KPM dapat melakukan persiapan yang diperlukan sebelum pencairan dana.

Dengan demikian, para penerima BPNT perlu menyiapkan diri dan menjaga harapan, mengingat bahwa mereka merupakan bagian penting dari program kesejahteraan sosial yang dirancang untuk membantu masyarakat. Meskipun masih ada tahapan yang harus dilalui sebelum dana bisa dicairkan, langkah verifikasi ini menjadi tanda bahwa bantuan tersebut akan segera diterima oleh mereka yang membutuhkan.

Siti Aisyah adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button