PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) telah meluncurkan inisiatif ambisius melalui penyelenggaraan BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang bertujuan untuk mendorong peningkatan eksposur dan pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Acara ini berlangsung di ICE BSD, Tangerang, Banten, dari tanggal 30 Januari hingga 2 Februari 2025, dan menggandeng acara BRI Microfinance Outlook 2025. Direktur Utama BRI, Sunarso, mengatakan bahwa gelaran ini merupakan langkah strategis dalam mendukung UMKM untuk naik kelas.
Dalam kegiatan ini, BRI memiliki target ambisius yang mencakup serangkaian capaian nilai ekspor dan potensi penjualan. “Tahun lalu, kontrak ekspor kami mencapai 81 juta dolar AS. Tahun ini, kami targetkan 83 juta dolar AS, atau setara dengan sekitar Rp1 triliun. Jika semua berjalan lancar, kami berharap bisa mencapai Rp1,5 triliun,” ungkap Sunarso, menekankan optimismenya terhadap pertumbuhan UMKM di Indonesia.
Berikut adalah beberapa target penting yang ingin dicapai BRI melalui event ini:
- Nilai Kontrak: Menargetkan nilai kontrak ekspor hingga Rp1,5 triliun, mencerminkan komitmen BRI dalam mendorong perdagangan global untuk UMKM.
- Partisipasi Peserta: Meningkatkan jumlah peserta UMKM dari 500 peserta pada tahun sebelumnya menjadi sekitar 1.000 peserta pada tahun ini.
- Jangkauan Buyer Internasional: Menarik buyer dari 33 negara untuk berpartisipasi dalam business matching dengan para pelaku UMKM.
Peningkatan jumlah peserta sangat signifikan jika dilihat dari tren beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2019, hanya sekitar 155 UMKM yang berpartisipasi, sedangkan pada tahun 2020, jumlah ini bertambah menjadi 423 UMKM. Dalam beberapa tahun selanjutnya, jumlah peserta terus bertambah,—baik untuk bazaar online maupun offline—menunjukkan potensi besar dari sektor UMKM sebagai pendorong ekonomi.
Dalam BRI UMKM EXPO(RT) 2025, terdapat lima kategori utama UMKM yang berpartisipasi, yang terdiri dari:
- Home Decor and Craft: 153 UMKM
- Food and Beverage: 358 UMKM
- Accessories and Beauty: 181 UMKM
- Fashion and Wastra: 273 UMKM
- Healthcare and Wellness: 35 UMKM
Sunarso menambahkan, “UMKM adalah pilar penting bagi ekonomi nasional, dengan kontribusi lebih dari 60 persen terhadap PDB dan menyerap 97 persen tenaga kerja di Indonesia. Namun, kita harus mendobrak batasan dan meningkatkan kontribusi UMKM dalam perdagangan global.”
Meskipun UMKM menunjukkan pertumbuhan pesat, tantangan yang dihadapi sektor ini masih cukup besar. Untuk itu, BRI berkomitmen untuk memberikan dukungan dalam bentuk pendampingan, pembiayaan, dan akses pasar yang lebih luas. Melalui pendekatan ini, BRI berharap UMKM Indonesia tidak hanya tampil sebagai pemain lokal tetapi juga bisa bersaing di panggung internasional.
Dengan mengusung tema “Mendorong UMKM Naik Kelas,” BRI UMKM EXPO(RT) 2025 menjadi platform yang sangat relevan untuk membantu pelaku UMKM mendapatkan akses ke pasar yang lebih luas dan meningkatkan daya saing mereka. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi jembatan bagi UMKM Indonesia untuk masuk dalam jaringan global, memperluas peluang bisnis, serta meningkatkan jumlah kontrak ekspor di tahun-tahun mendatang.
Keterlibatan yang kuat antara sektor finansial, pelaku usaha, dan pemerintah melalui inisiatif ini akan berperan besar dalam mendorong transformasi dan pengembangan UMKM lokal di Indonesia, serta memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional secara keseluruhan.