BRI Lebak Bulus Dorong UMKM Naik Kelas Melalui Kredit Usaha Rakyat

Kantor Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Lebak Bulus, Jakarta Selatan, terus berupaya memberdayakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program ini menjadi salah satu andalan dalam memberikan akses permodalan yang terjangkau bagi para pelaku usaha di daerah tersebut.

Untuk menjangkau kebutuhan UMKM, BRI menyediakan layanan KUR dengan bunga yang jauh lebih rendah dibandingkan kredit komersial lainnya. Suku bunga KUR berkisar antara 6 hingga 9 persen, sementara kredit komersial dapat mencapai 13 hingga 14 persen. Menurut Pemimpin Cabang BRI Lebak Bulus, Edy Siswanto, subsidi dari pemerintah menjadi salah satu faktor yang membuat KUR lebih menarik bagi para pelaku UMKM. “Tentunya ini jauh lebih murah, karena ada subsidi pemerintah di sana,” ujar Edy.

Permintaan terhadap KUR di Lebak Bulus terbilang tinggi. Data menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen nasabah UMKM masih bergantung pada skema kredit tersebut. KUR tidak sekadar memberikan akses permodalan, tetapi juga mendorong pelaku usaha untuk naik kelas, dari KUR mikro dengan plafon hingga Rp100 juta ke KUR retail yang dapat mencapai Rp500 juta, dan akhirnya beralih ke kredit komersial untuk usaha yang lebih besar.

Edy menjelaskan pentingnya KUR dalam membantu UMKM berkembang, “Kita memastikan bahwa nasabah itu kita bisa layani sesuai dengan perkembangan usaha,” katanya. Sektor perdagangan mendominasi penerima KUR di wilayah ini, termasuk usaha grosir, jasa, dan bisnis makanan. Selain itu, sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan kehutanan juga mendapatkan prioritas dalam layanan KUR.

Berikut adalah syarat umum bagi pelaku usaha yang ingin mendapatkan akses KUR:

1. Usaha sudah berjalan minimal enam bulan.
2. Memenuhi persyaratan administrasi dasar, seperti Nomor Induk Berusaha (NIB).
3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) diperlukan bagi pemohon yang mengajukan pinjaman di atas Rp50 juta.

Di tingkat nasional, BRI merupakan penyalur KUR tertinggi. Pada tahun 2024, BRI berhasil menyalurkan KUR sebesar Rp184,98 triliun kepada lebih dari 4 juta pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Direktur Utama BRI, Sunarso, menyatakan bahwa penyaluran KUR ini memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional. “Selama satu tahun 2024, BRI menyalurkan KUR Rp185 triliun, dan ini menjadikan BRI sebagai penyalur KUR tertinggi di antara perbankan nasional lainnya,” ungkap Sunarso.

Melalui pendekatan sistem klasterisasi wilayah, BRI juga berupaya memberikan pelayanan yang lebih efektif dan tepat sasaran bagi nasabah. Dengan cara ini, setiap klaster akan mendapatkan layanan yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan usaha di wilayah tersebut.

Inisiatif BRI untuk mendukung UMKM melalui KUR diharapkan dapat menjadi jembatan dalam meningkatkan kapasitas usaha kecil, yang akhirnya berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional. Peran serta BRI dalam memberdayakan UMKM di Lebak Bulus tidak hanya memberikan akses keuangan, tetapi juga mendorong pelaku usaha untuk mengembangkan potensi mereka dengan dukungan yang tepat dan berkelanjutan.

Exit mobile version