BSMI Kirim Dua Dokter Spesialis EMT 1 untuk Bantuan Gaza

Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) semakin menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemanusiaan di Gaza, Palestina, dengan mengirimkan Tim Emergency Medical Team (EMT) 1. Tim ini berangkat membawa dua dokter spesialis untuk membantu penanganan medis di wilayah yang tengah dilanda konflik tersebut. Para dokter yang terlibat adalah dr. Raden Dany Erlangga, spesialis bedah syaraf, dan dr. Rinaldi Tri Fristianto, spesialis anastesi.

Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional BSMI, M Djazuli Ambari, menyatakan bahwa Tim EMT 1 BSMI dijadwalkan masuk ke Gaza pada 27 Maret 2025 dan akan bertugas di fasilitas kesehatan di sana selama minimal dua pekan. “Mohon doa dari masyarakat Indonesia. Tim EMT 1 BSMI akan masuk ke Gaza untuk membantu bertugas di fasilitas kesehatan di dalam Gaza,” ujarnya dalam acara pelepasan tim di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada 24 Maret lalu.

Pengiriman Tim EMT 1 ini merupakan respon terhadap undangan dari Kementerian Kesehatan Palestina. Djazuli juga menambahkan bahwa setelah tim pertama ini menyelesaikan tugasnya, rencananya akan ada Tim EMT 2 yang akan berangkat pada 8 April 2025, yang terdiri dari lima dokter spesialis lainnya. Pengiriman ini akan berlangsung secara bergantian untuk memastikan bantuan kesehatan terus mengalir ke Gaza.

Meskipun situasi di Gaza saat ini masih belum kondusif dan terdapat laporan mengenai serangan yang terus terjadi di lapangan, Djazuli menekankan bahwa Tim EMT 1 BSMI tetap berkomitmen untuk bergabung dengan misi kesehatan global yang melibatkan negara-negara lain. “Kami ucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia atas dukungannya,” tambahnya.

Dr. Dany Erlangga, salah satu anggota Tim EMT 1, juga meminta doa dari seluruh masyarakat agar mereka dapat menjalankan tugas ini dengan maksimal. “Di bulan Ramadan yang mulia ini, kami berharap bisa mengabdi dan membantu secara langsung saudara-saudara kita di Gaza. BSMI juga memiliki Klinik Indonesia di Khan Younis Gaza, insya Allah kami akan ke sana untuk mendukung dan mengirimkan bantuan obat-obatan,” ungkapnya.

Dalam acara pelepasan tim, hadir sejumlah tokoh penting dalam BSMI, antara lain Ketua Majelis Permusyawaratan Anggota BSMI Prof. Basuki Supartono, Sekretaris Jenderal BSMI Muhammad Rudi, dan sejumlah pengurus lainnya. Keberangkatan tim ini juga mendapat perhatian dari masyarakat luas yang memberikan dukungan moral untuk para tenaga medis yang akan mengabdikan diri di zona konflik.

Pelepasan Tim EMT 1 BSMI menyoroti pentingnya solidaritas global dalam menghadapi krisis kemanusiaan. Gaza, yang kerap menjadi fokus perhatian dunia, kini kembali menghadapi tantangan besar dengan tingginya angka korban jiwa akibat konflik yang berkepanjangan. Dalam situasi seperti ini, kehadiran tenaga medis yang handal merupakan harapan bagi mereka yang terjebak dalam kepedihan.

Dengan keterlibatan langsung dari BSMI, diharapkan dapat memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan serta memfasilitasi perbaikan kondisi kesehatan masyarakat di Gaza. BSMI berkomitmen untuk terus berkontribusi dan melakukan berbagai upaya yang diperlukan meskipun dalam situasi yang penuh risiko. Keberangkatan Tim EMT 1 menjadi bukti bahwa setiap langkah kecil untuk membantu sesama dapat memberikan dampak yang besar di tengah derita yang melanda.

Exit mobile version