Aplikasi WPONE atau World Pay One kini menjadi sorotan publik, terutama di kalangan investor daring. Meskipun aplikasi ini terdaftar di Google Play Store yang sering dianggap sebagai jaminan keamanan, sejumlah bukti mulai bermunculan yang menunjukkan bahwa WPONE berpotensi menjadi platform penipuan. Berikut ini adalah beberapa bukti konkret yang dapat dijadikan referensi untuk menganalisis aplikasi ini.
Pertama, struktur tawaran keuntungan yang ditawarkan oleh aplikasi ini sangat mencurigakan. WPONE menjanjikan keuntungan harian hingga 2 persen dengan minimal investasi sekitar $30 atau setara Rp480.000. Dengan proyeksi ini, pengguna bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp288.000 dalam sebulan, yang mengindikasikan bahwa modal dapat kembali dalam waktu hanya dua bulan. Skema keuntungan yang mirip dengan aplikasi ponzi menjadikan hal ini sebagai indikasi kuat bahwa platform ini beroperasi dengan cara yang tidak transparan dan berisiko tinggi.
Kedua, aplikasi ini juga menawarkan komisi bagi pengguna yang berhasil mengundang teman untuk bergabung. Sistem komisi ini memiliki sampai delapan level, di mana pengguna di level pertama bisa mendapatkan komisi hingga 8 persen dari profit harian. Praktik ini jelas menunjukkan bahwa WPONE bergantung pada iuran dari anggota baru untuk membayar keuntungan anggota yang sudah bergabung, ciri khas dari skema ponzi yang menjanjikan keuntungan tinggi dengan risiko yang tidak sebanding.
Selanjutnya, ada pula indikasi bahwa aplikasi ini mencatut nama perusahaan internasional besar dengan nama yang sama. Taktik ini kemungkinan digunakan untuk menarik lebih banyak anggota baru dan memberikan rasa aman kepada calon investor. Pedoman merek yang dikenal luas dapat memberikan kesan legitimacy dan meningkatkan kepercayaan diri pengguna untuk melakukan investasi tetap. Namun, fakta bahwa aplikasi ini tidak memiliki afiliasi resmi dengan perusahaan tersebut meningkatkan kecurigaan akan ketidakjujuran yang berlangsung.
Baru-baru ini, semakin banyak pengguna melaporkan bahwa mereka tidak dapat melakukan penarikan dana dari aplikasi ini. Meskipun aplikasi menjanjikan bahwa fitur penarikan akan aktif kembali setelah pengguna berhasil mengundang minimal 10 orang, janji tersebut belum terbukti serta-merta. Ini menjadi penunjuk lagi bahwa aplikasi ini bukan hanya gagal memenuhi harapan, tetapi juga berpotensi melakukan penipuan besar.
Berikut adalah beberapa bukti tambahan yang menunjukkan sifat mencurigakan dari aplikasi ini:
Skema Keuntungan Tidak Realistis: Menyusul janji keuntungan harian yang tinggi, banyak ahli berpendapat bahwa keuntungan semacam itu tidak sesuai dengan prinsip investasi yang sehat dan berkelanjutan.
Penggunaan Taktik Manipulatif: Janji-janji yang tak kunjung direalisasikan berfungsi untuk meningkatkan komitmen finansial pengguna, mendorong lebih banyak investasi di tengah ketidakpastian.
Kurangnya Transparansi: Aplikasi tidak memberikan informasi yang cukup jelas mengenai siapa yang berada di balik pengelola, serta tidak ada informasi yang dapat dipercaya terkait alamat atau keabsahan hukum perusahaan.
- Kegiatan Promosi yang Menipu: Beberapa influencer dan Youtuber telah mulai mempublikasikan konten yang mengedukasi masyarakat untuk berhati-hati dengan potensi penipuan dari aplikasi seperti WPONE.
Dengan bukti-bukti ini, jelas bahwa risiko yang dihadapi pengguna yang terlibat dalam aplikasi WPONE cukup tinggi. Masyarakat disarankan untuk bijak dalam membuat keputusan investasi, terutama pada platform yang meragukan. Penting untuk tetap waspada dan melakukan riset mendalam sebelum menyetorkan dana ke dalam aplikasi investasi daring mana pun. Jika pengguna telah terlanjur bergabung, disarankan untuk segera menarik dana yang masih ada untuk meminimalkan kerugian.