
Perum Bulog Cabang Mojokerto berhasil meraih prestasi yang membanggakan dengan menjadi lembaga penyerap gabah dan beras tertinggi se-Jawa Timur. Hingga tanggal 15 April 2025, Bulog Mojokerto, yang mencakup wilayah Kabupaten Jombang, Kabupaten Mojokerto, dan Kota Mojokerto, telah merealisasikan serapan gabah sebanyak 28.000 ton, melampaui target yang ditetapkan sebesar 17.800 ton hingga akhir bulan ini. Capaian tersebut mencerminkan tingkat serapan gabah yang mencapai 157 persen dari target awal.
Pimpinan Cabang Bulog Mojokerto, Muhammad Husin, menekankan bahwa pencapaian ini bukan hanya sekadar angka, tetapi juga merupakan hasil kerja keras seluruh pihak yang terlibat. “Bulog Mojokerto yang membawahi wilayah Kabupaten Jombang dan Mojokerto Raya saat ini menduduki peringkat pertama tertinggi dalam capaian serapan gabah dan beras di Jawa Timur,” ungkap Husin dalam keterangan persnya pada Rabu (16/4/2025).
Namun, meskipun hasil serapan gabah terbilang sangat optimal, serapan beras Bulog Mojokerto masih mencapai angka 15.000 ton dari target 37.700 ton, atau setara dengan 40 persen. Untuk mengejar target ini, Husin menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus menggandeng berbagai mitra strategis. Beberapa mitra seperti PT Padi Indonesia Maju/Wilmar, Perpadi, Kelembagaan Tani Nasional (KTNA), hingga Koperasi Multi Pihak binaan Dinas Pertanian Kabupaten Jombang diharapkan bisa memberikan dukungan tambahan dalam upaya mencapai target serapan beras.
Rapat koordinasi yang digelar dalam rangka evaluasi dan optimalisasi penyerapan gabah di Mojokerto Raya juga menunjukkan antusiasme berbagai pihak. Komandan Kodim 0815/Mojokerto, Letkol Inf Rully Noriza, memberikan apresiasi kepada seluruh elemen yang berperan dalam pencapaian hasil serapan gabah ini. “Saya sangat mengapresiasi sinergi dan kerja sama dari berbagai pihak, baik Bulog, para Danramil, BPP, PPL, serta Babinsa di tiap kecamatan yang telah bekerja maksimal dalam mendukung program penyerapan gabah petani,” ujarnya.
Dalam upaya mendukung peningkatan serapan beras, Bulog Mojokerto dan mitra strategisnya diharapkan mampu meningkatkan partisipasi petani dalam menjual hasil panennya ke Bulog. Dengan memperkuat kolaborasi ini, diharapkan serapan beras bisa berjalan lebih optimal dan memberi dampak positif bagi petani serta ketahanan pangan di daerah tersebut.
Dengan capaian serapan gabah dan beras ini, Bulog Mojokerto menunjukkan bahwa program penyerapan hasil pertanian masih sangat relevan dan diperlukan di tengah tantangan yang dihadapi oleh petani. Pengembangan kerja sama dengan berbagai pihak serta penyediaan fasilitas yang memadai kini menjadi kunci untuk meningkatkan efektivitas penyerapan gabah dan beras di masa mendatang.
Terkait dengan tradisi pertanian di Indonesia, pencapaian Bulog Mojokerto dapat menjadi inspirasi bagi Bulog di wilayah lain untuk terus meningkatkan kinerjanya dan memberikan kontribusi nyata dalam mendukung program pemerintah dalam mencapai ketahanan pangan. Kinerja yang baik ini pun diharapkan dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan, sehingga akan memberikan manfaat yang lebih luas untuk masyarakat, terutama para petani yang menjadi garda terdepan dalam sektor pangan.