![Bunda Merapat: Tips Jitu Atasi Anak Kecanduan Gula Tantrum!](https://podme.id/wp-content/uploads/2025/02/Bunda-Merapat-Tips-Jitu-Atasi-Anak-Kecanduan-Gula-Tantrum.jpg)
Kecanduan gula pada anak menjadi perhatian serius bagi banyak orangtua di Indonesia. Meskipun rasanya yang manis sangat menyenangkan, konsumsi gula berlebihan dapat membahayakan kesehatan anak dan berpotensi menyebabkan berbagai penyakit, termasuk diabetes dan obesitas. Hal ini diungkapkan oleh Prof. Dr. Siska Mayasari Lubis, seorang ahli endokrinologi anak yang mencatat bahwa kasus diabetes tipe 2 pada anak kini semakin meningkat, seiring dengan tingginya angka obesitas.
Dalam pernyataannya, dr. Siska menyampaikan bahwa kecanduan gula pada anak berdampak negatif pada sistem imun dan dapat memicu masalah ginjal di kemudian hari. "Kalau kontrol metaboliknya buruk, itu mempercepat adanya komplikasi jangka panjang," ujar dr. Siska. Ia menambahkan, jika komplikasi sudah terjadi pada ginjal, anak mungkin perlu menjalani cuci darah di masa depan, yang tentunya sangat merugikan bagi perkembangan mereka.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan bahaya kecanduan gula, orangtua diharapkan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi masalah ini. Dr. Siska memberi beberapa tips bagi orangtua yang ingin mengurangi kecanduan gula anak secara efektif dan tanpa menimbulkan tantrum. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil:
Pengurangan Bertahap:
Mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis sebaiknya dilakukan secara bertahap. Dr. Siska merekomendasikan agar orangtua tidak menghentikan konsumsi gula secara mendadak, karena hal ini dapat menimbulkan protes dan tantrum dari anak.Batasi Pemberian Susu:
Susu formula dan UHT sering kali mengandung kadar gula yang tinggi. Oleh karena itu, orangtua perlu membatasi pemberian susu ini agar asupan gula anak tetap terkontrol.Kurangi Kudapan Manis:
Mengurangi kudapan manis juga penting. Dalam proses pengurangan, orangtua harus bersikap konsisten dan sabar.Edukasi tentang Bahaya Gula:
Peran orangtua dalam menjelaskan bahaya gula kepada anak sangatlah penting. Dengan memberikan pemahaman, anak akan lebih mudah menerima pembatasan terhadap konsumsi gula.Batasi Gula dalam MPASI:
Bagi anak yang masih dalam tahap makanan pendamping ASI (MPASI), sangat dianjurkan untuk tidak menambahkan gula tambahan. Menurut dr. Siska, makanan yang diberikan pada MPASI telah mengandung gula alami, sehingga tambahan gula tidak diperlukan.- Pilih Makanan Bergizi:
Membiasakan anak mengonsumsi makanan yang bergizi secara keseluruhan sangat penting. Gantilah camilan manis dengan pilihan yang lebih sehat dan bernutrisi.
Menerapkan langkah-langkah tersebut tidak hanya penting untuk mencegah kecanduan gula, tetapi juga untuk mendukung kesehatan jangka panjang anak. Ketika anak terbiasa dengan pola makan sehat, mereka akan lebih mungkin untuk menghindari makanan manis yang tidak perlu.
Dr. Siska mengingatkan orangtua bahwa pencegahan lebih baik daripada pengobatan. "Penanganan secara dini akan lebih baik untuk mengurangi beragam risiko penyakit tidak menular," tegasnya. Dengan langkah-langkah yang tepat dan kesabaran, orangtua dapat membantu anak mereka untuk mengatasi kecanduan gula dengan cara yang sehat dan berkelanjutan.