Dunia

Buntut Tabrakan Pesawat: Trump Sebut Program Keberagaman Ancam Kompetensi

Insiden tragis tabrakan antara pesawat komersial American Airlines dan helikopter Angkatan Darat AS Black Hawk mencuri perhatian publik, terutama setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengaitkan kecelakaan ini dengan kebijakan keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) yang ditetapkan oleh pemerintah sebelumnya. Kecelakaan fatal ini terjadi pada Rabu malam, 29 Januari 2025, ketika pesawat penumpang Bombardier CRJ700 dengan nomor penerbangan 5342 berupaya mendarat di Bandara Nasional Ronald Reagan, Washington DC.

Kecelakaan ini menewaskan seluruh penumpang pesawat yang berjumlah 60 orang dan empat awak, serta tiga tentara yang berada di dalam helikopter Black Hawk. Menurut keterangan, helikopter tersebut sedang menjalani misi latihan ketika tabrakan terjadi. Saat pesawat American Airlines berada pada ketinggian 400 kaki dan kecepatan 140 mil per jam, Air Traffic Control (ATC) telah berupaya menghubungi helikopter untuk memastikan jarak aman. Sayangnya, helikopter tidak memberikan respons, yang memicu kebingungan sebelum tragedi itu.

Dalam respons terhadap insiden tersebut, Trump segera menuding kebijakan DEI yang diterapkan oleh pemerintahan Joe Biden dan Barack Obama sebagai salah satu faktor penyebab kerugian yang dialami. DEI bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif bagi individu dengan latar belakang berbeda. Namun, menurut Trump, kebijakan ini telah mengorbankan kualitas, terutama di sektor penerbangan. Ia menekankan pentingnya menjaga standar tinggi bagi para pekerja di industri penerbangan.

“Kita harus memiliki standar tinggi bagi mereka yang bekerja di sektor penerbangan. Saya mengubah standar Obama dari yang biasa saja menjadi luar biasa,” ujar Trump dalam pernyataannya. Ia menekankan bahwa hanya individu dengan kecerdasan psikologis yang lebih unggul yang seharusnya bekerja sebagai pengawas lalu lintas udara. Namun, setelah Biden menjabat, ia mengklaim bahwa standarnya telah kembali menjadi buruk.

Pernyataan ini didukung oleh para menteri seperti Menteri Pertahanan Pete Hegseth dan Menteri Transportasi Sean Duffy, yang berkomitmen untuk mengevaluasi kembali inisiatif DEI di Pentagon. Hegseth menyatakan bahwa pemerintah akan mengeluarkan lebih banyak perintah eksekutif untuk menanggulangi inisiatif tersebut. Diskusi ini menggambarkan perpecahan yang lebih luas dalam pandangan politik mengenai keberagaman dan bagaimana kebijakan tersebut mempengaruhi keselamatan publik.

Kejadian tragis ini juga memunculkan pertanyaan lebih luas mengenai keselamatan penerbangan dan efektivitas sistem pengawasan yang ada. Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) telah mengamankan kotak hitam dari pesawat untuk melakukan penyelidikan mendalam. Penyelidikan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang insiden ini, termasuk faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya komunikasi antara ATC dan helikopter.

Analisis awal menunjukkan bahwa helikopter Black Hawk mungkin terbang lebih tinggi dari yang ditentukan, yang berkontribusi pada kecelakaan. Kejadian ini menyoroti bukan hanya masalah individu yang terlibat tetapi juga sistem keselamatan yang ada di industri penerbangan.

Di tengah polemik yang berkembang, para ahli keselamatan penerbangan memperingatkan agar tidak terburu-buru menyalahkan kebijakan DEI tanpa mempertimbangkan faktor lain yang mungkin berkontribusi terhadap insiden tersebut. Mereka mendesak agar penyelidikan menyeluruh dilakukan sebelum menyimpulkan penyebab pasti dari kecelakaan tersebut.

Pada akhirnya, tabrakan ini bukan hanya berkaitan dengan kebijakan keberagaman tetapi juga menggambarkan tantangan yang lebih besar di dunia penerbangan. Dengan adanya perdebatan ini, jelas bahwa perbaikan dalam penerapan dan pengawasan kebijakan keselamatan perlu terus dipertimbangkan untuk memastikan keselamatan penumpang maupun awak pesawat di masa mendatang.

Guntur Wibowo adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button