
Bursa Asia-Pasifik menunjukkan tren positif pada pembukaan pasar, Kamis, 30 Januari 2025, di tengah perayaan Tahun Baru Imlek yang berlangsung di beberapa negara di kawasan tersebut. Indeks-indeks bursa terlihat semringah, berlawanan arah dengan kondisi di pasar Amerika Serikat yang menunjukkan pergerakan datar.
Dari laporan yang diperoleh, terutama dari CNBC International, Biro Statistik Australia mencatat tingkat ekspor negara tersebut pada kuartal IV 2024 mengalami kenaikan sebesar 3,6 persen. Meskipun demikian, data tahunan menunjukkan penurunan signifikan sebesar 8,6 persen. Sementara itu, impor Australia juga melaporkan kenaikan tipis sebesar 0,2 persen pada kuartal yang sama, namun mengalami penurunan 1,9 persen sepanjang tahun.
Indeks S&P/ASX 200 Australia mencatat penguatan sebesar 0,53 persen, melanjutkan tren positif dari sesi sebelumnya. Di Asia, indeks Nikkei 225 Jepang juga menunjukkan daya tarik dengan kenaikan 0,13 persen, meskipun indeks Topix berada dalam fase konsolidasi. Hal ini mencerminkan optimisme pasar menjelang libur panjang Imlek, di mana banyak investor cenderung menjual aset-asetnya sebelum periode libur.
Di sisi lain, pasar saham di Amerika Serikat menunjukkan perkembangan yang kurang menggembirakan. Ketiga indeks utama, yakni S&P 500, Nasdaq Composite, dan Dow Jones Industrial Average, mengalami pelemahan setelah Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan dalam kebijakan awal tahun ini. S&P 500 merosot 0,47 persen dan ditutup pada level 6.039,31, sedangkan Nasdaq Composite melemah 0,51 persen. Selain itu, indeks Dow Jones juga mengalami penurunan sebesar 0,31 persen, atau tergelincir 136,83 poin menjadi 44.713,52.
Salah satu sentimen negatif yang mempengaruhi pergerakan pasar di AS adalah penurunan saham Nvidia, yang mengalami kehilangan sekitar 4,1 persen setelah sebelumnya mengalami lonjakan. Hal ini terkait dengan kabar bahwa pemerintahan di bawah Donald Trump tengah membahas pembatasan penjualan produk chip ke China, menyusul tantangan dari model AI DeepSeek yang berkembang di negara tersebut.
Meski pasar di AS menunjukkan pola penurunan, bursa Asia tetap menunjukkan resilience dan optimisme, terutama di tengah perayaan yang meriah seperti Imlek. Biasanya, perayaan ini disertai dengan meningkatnya pengeluaran konsumen, yang diharapkan dapat memberikan dorongan positif terhadap perekonomian.
Berikut adalah beberapa fakta penting mengenai perkembangan terbaru di bursa Asia dan AS:
Penguatan Indeks di Asia: S&P/ASX 200 Australia naik 0,53% dan Nikkei 225 Jepang tumbuh 0,13%, menunjukkan kepercayaan diri investor di kawasan ini.
Penurunan di Pasar AS: Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing merosot 0,47% dan 0,51%, tertekan oleh keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah.
Sentimen Saham Nvidia: Saham Nvidia mengalami penurunan 4,1% akibat rencana pembatasan penjualan chip ke China, yang diharapkan akan mempengaruhi pendapatan perusahaan tersebut.
- Perayaan Imlek dan Dampak Ekonomi: Perayaan Imlek sering kali membawa dampak positif bagi perekonomian, dengan meningkatnya konsumsi yang mendorong pertumbuhan sektor jasa dan ritel di berbagai negara Asia.
Kondisi ini menjelaskan bagaimana investor di kawasan Asia tetap optimis dan aktif bertransaksi, dengan harapan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat terjaga meskipun terdapat tantangan di pasar global. Penerapan kebijakan yang mendukung serta aktivitas perayaan yang meriah diharapkan dapat memperkuat sentiment positif di bursa Asia di masa mendatang.