Bisnis

Bursa Asia Semringah: Tiga Indeks Utama Wall Street Terbang!

Bursa Asia-Pasifik menunjukkan penguatan yang signifikan pada pembukaan pasar di hari Jumat, 31 Januari 2025. Kinerja yang cerah ini terjadi setelah ketiga indeks utama Wall Street mencatatkan kenaikan yang menggembirakan. Indeks S&P 500 berhasil melambung 0,53 persen, Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,38 persen, dan Nasdaq Composite menguat 0,25 persen. Penguatan ini menciptakan optimisme di kalangan investor regional yang menyaksikan perkembangan di pasar saham Amerika Serikat.

Seiring dengan gerakan indeks di Wall Street, indeks Nikkei 225 di Jepang menguat tipis sebanyak 0,16 persen, sementara indeks Topix juga menanjak 0,11 persen. Namun, tidak semua pasar merasakan penguatan yang sama. Di Korea Selatan, setelah libur selama empat hari, indeks Kospi justru merosot 0,97 persen dan indeks Kosdaq juga melemah sebesar 0,46 persen.

Data ekonomi yang dilaporkan oleh Jepang menunjukkan beberapa indikator positif. Inflasi Tokyo untuk bulan Januari 2025 mengalami kenaikan 2,5 persen secara year on year (YoY), naik dari angka 2,4 persen pada bulan sebelumnya. Sementara itu, tingkat pengangguran Jepang pada bulan Desember 2024 sedikit menurun menjadi 2,4 persen, meskipun angka ini masih di bawah ekspektasi pasar yang memprediksi angka yang sama dengan bulan sebelumnya.

Dari sisi penjualan, Jepang mencatat bahwa penjualan ritel bulan Desember mengalami lonjakan sebesar 3,7 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tidak kalah penting, output industri Jepang juga tumbuh sebesar 0,3 persen dari bulan ke bulan, sebuah perbaikan yang signifikan setelah mengalami penyusutan 2,2 persen pada bulan sebelumnya.

Sementara itu, di Australia, indeks S&P/ASX 200 melonjak hingga 0,71 persen berkat pengumuman dari Biro Statistik Australia yang menunjukkan bahwa Indeks Harga Produsen meningkat sebesar 3,7 persen sepanjang tahun hingga kuartal IV-2024. Hal ini menambah keyakinan di kalangan investor mengenai pertumbuhan ekonomi Australia.

Di Hong Kong dan China, perdagangan tetap tutup karena libur Tahun Baru Imlek, sehingga dampaknya tidak terlihat di pasar Asia lainnya. Meskipun demikian, sentimen positif dari Wall Street memberikan dorongan bagi investor di kawasan tersebut untuk tetap optimis saat pasar dibuka kembali.

Keberhasilan Wall Street dalam mencatatkan kenaikan tidak terlepas dari pengumuman penting dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Meskipun terdapat pengumuman mengenai niatnya untuk menerapkan tarif 25 persen atas barang impor dari Kanada dan Meksiko, pasar tetap tanggap dengan sinyal positif dari kinerja perusahaan-perusahaan besar yang mendongkrak nilai saham mereka.

Daftar pergerakan utama bursa Asia-Pacific pada pembukaan pasar pagi ini mencakup:

– Indeks Nikkei 225 (Jepang): +0,16%
– Indeks Topix (Jepang): +0,11%
– Indeks Kospi (Korea Selatan): -0,97%
– Indeks Kosdaq (Korea Selatan): -0,46%
– Indeks S&P/ASX 200 (Australia): +0,71%

Ketiga indeks utama di Wall Street memimpin penguatan bursa Asia yang secara keseluruhan ditampilkan dengan optimisme meskipun ada variasi pergerakan. Optimisme ini menunjukkan ketahanan pasar saham di tengah tantangan global. Investor kini menantikan perkembangan selanjutnya, terutama menjelang laporan ekonomi penting yang akan dirilis, serta respons dari pasar menanggapi kebijakan perdagangan yang diusulkan oleh pemerintahan AS.

Kondisi ini menunjukan bahwa meski terdapat kebijakan yang berpotensi kontroversial, kepercayaan pasar tetap menguat, menciptakan harapan untuk pertumbuhan di masa mendatang di kawasan Asia-Pasifik.

Rina Lestari adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button