Denny Sumargo, entertainer sekaligus influencer, kini menghadapi situasi yang tak terduga setelah inisiatifnya untuk menggalang dana membantu biaya pengobatan Agus Salim berujung pada konflik berkepanjangan. Pada kesempatan baru-baru ini, Denny mengungkapkan penyesalannya terkait keputusan yang diambilnya, yang ternyata menimbulkan banyak masalah. “Nggak ada yang nyangka urusannya jadi panjang begini,” ungkap Denny saat ditemui di Gandaria City, Jakarta, pada Jumat (31/1/2025).
Berawal dari niat baik untuk membantu, Denny merasa terjebak dalam kerumitan yang kini menyita banyak waktu dan tenaganya. Menggalang dana untuk Agus Salim, yang didiagnosis dengan penyakit parah, seharusnya menjadi langkah mulia. Namun, masalah mulai timbul ketika ada ketidaksepakatan tentang pengalihan uang donasi yang telah berhasil terkumpul. “Kalau bisa gue tarik lagi, gue nggak mau terlibat sama sekali kalau kayak gini urusannya,” kata Denny mengungkapkan keputusasaannya.
Dalam pernyataannya, Denny menyebutkan bahwa proses penyelesaian urusan donasi membuatnya harus mengesampingkan banyak hal dalam hidupnya. “Capek gitu loh,” ujarnya, menambahkan bahwa ia merasa waktu yang berharga terbuang sia-sia. Rencana-rencana baru yang ingin dia jalani pun terhambat akibat masalah ini. Menurut Denny, banyak hal yang terbengkalai karena urusan ini terus berlanjut tanpa penyelesaian yang jelas.
Denny Sumargo kini memilih untuk mengambil sikap tegas terkait masalah donasi tersebut. Ia merasa telah menyelesaikan tanggung jawabnya dengan menyalurkan uang sumbangan kepada pihak yang lebih membutuhkan. “Semua udah gue jalanin, udah gue selesaikan. Jadi, gue rasa udah cukup bahas itu,” ungkapnya, berusaha mengakhiri pembicaraan tentang komplikasi ini dan mengejar aktivitas lainnya di luar masalah donasi.
Meskipun Denny telah berupaya menyelesaikan urusan donasi tersebut, Agus Salim tetap merasa tidak puas. Ia mempercayai bahwa uang sumbangan miliaran rupiah yang terkumpul adalah haknya. Ketidakpuasan Agus tersebut memicu tim kuasa hukumnya, yang dipimpin oleh Farhat Abbas, untuk mengambil langkah hukum. Mereka telah melaporkan pihak-pihak yang dianggap bertanggung jawab atas pemindahan uang donasi ke Nusa Tenggara Timur. Ada empat orang yang disebut-sebut telah dilaporkan, namun hingga kini tidak ada kejelasan mengenai identitas mereka.
Kejadian ini memperlihatkan betapa niat baik kadang-kadang dapat berujung pada situasi yang rumit. Bersitegang dengan satu masalah dapat memicu masalah lainnya, terutama dalam hal pengelolaan dana publik. Denny Sumargo, yang sebelumnya dikenal sebagai sosok yang dermawan, sekarang terpaksa menghadapi konsekuensi dari keputusan baiknya itu.
Dalam situasi ini, penting bagi siapa pun yang ingin melakukan donasi atau menggalang dana untuk memahami dengan jelas tujuan dan mekanisme yang ada agar tidak terjebak dalam kontroversi di kemudian hari. Keterbukaan dan transparansi dalam pengelolaan dana juga menjadi kunci agar niat baik tidak berujung pada konflik yang berkepanjangan. Denny Sumargo kini menyesali langkah yang awalnya tampak mulia dan bertekad untuk tidak terikat lagi dengan urusan yang sama di masa depan.