Carlo Ancelotti: Madrid Menolak Bermain dengan Jeda Kurang dari 72 Jam

Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, baru-baru ini menegaskan bahwa klubnya tidak akan lagi menghadapi situasi bermain dalam dua pertandingan dengan jeda kurang dari 72 jam. Pernyataan ini muncul setelah Los Blancos berhasil meraih kemenangan dalam laga Liga Champions melawan Atletico Madrid yang berakhir melalui adu penalti pada Kamis (13/3/2025), sebelum melanjutkan laga dan mencatatkan kemenangan 2-1 atas Villarreal pada Minggu dini hari.

Ancelotti menegaskan, “Saya pikir ini akan menjadi terakhir kalinya kami bermain tanpa jeda kurang dari 72 jam. Kami tidak akan menerima jadwal seperti ini lagi,” menyerukan perlunya perubahan dalam penjadwalan pertandingan. Menurutnya, Real Madrid telah dua kali meminta kepada La Liga untuk menyesuaikan jadwal pertandingan, tetapi sayangnya tidak ada tindakan nyata yang diambil.

Jadwal yang padat dan sering kali sulit dimengerti ini juga mendapat perhatian dari FIFA, yang merekomendasikan jeda minimal 72 jam antara dua pertandingan untuk menjaga kondisi fisik dan kebugaran para pemain. Ancelotti menekankan bahwa kondisi ini sangat berisiko, menambahkan, "Pertandingan ini berisiko bagi kami. Kami bisa saja terpeleset."

Dalam laga melawan Villarreal, Kylian Mbappe menunjukkan performa gemilang dengan mencetak dua gol, menjaga posisi Real Madrid di puncak klasemen La Liga. Sementara itu, Barcelona, rival terdekat, baru akan melawan Atletico Madrid pada Senin (17/3/2025). Hal ini menjadi bahan perbandingan yang krusial, di mana Ancelotti mengindikasikan bahwa timnya menghadapi tantangan yang lebih besar dengan jadwal yang tidak bersahabat.

Ancelotti juga menyuarakan kebimbangannya mengenai situasi ini dengan menyatakan, "Semua orang melihat bagaimana kami bertarung melawan Atletico selama 120 menit dalam pertandingan yang sangat intens. Lalu, hanya berselang dua hari, kami harus kembali bertanding." Keberanian timnya dalam menghadapi tantangan tersebut diakui, tetapi tetap menjadi pertanyaan besar bagi pelatih mengenai kebijakan penjadwalan.

Kiper Real Madrid, Thibaut Courtois, juga menanggapi isu ini dengan nada kekecewaan, mengungkapkan bahwa jadwal pertandingan yang sirkulatif ini menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap tim. Ia menambahkan, “Banyak pemain kami yang pulang dalam kondisi cedera,” menyoroti dampak negatif dari padatnya jadwal tersebut terhadap kondisi fisik pemain.

Berikut adalah beberapa poin penting terkait pernyataan Ancelotti dan isu penjadwalan yang dihadapinya:

  1. Dua Pertandingan dalam Waktu Singkat: Ancelotti menyatakan tidak akan menerima lagi jadwal yang menuntut timnya bermain dengan jeda kurang dari 72 jam.

  2. Permintaan Penyesuaian Jadwal: Real Madrid telah secara resmi meminta La Liga untuk mengubah jadwal pertandingan agar lebih memberikan waktu istirahat bagi pemain.

  3. Rekomendasi FIFA: FIFA merekomendasikan jeda minimal 72 jam antara dua pertandingan untuk menjaga kebugaran tim yang bersangkutan.

  4. Kondisi Fisik Pemain: Ancelotti dan Courtois menilai jadwal padat mengakibatkan risiko cedera bagi pemain.

  5. Performa Tim: Meskipun menghadapi tantangan berat, Real Madrid berhasil mempertahankan posisi puncaknya di La Liga dengan kemenangan yang terus diraih.

Situasi ini menjadi sorotan serius di dunia sepak bola, mengingat pentingnya menjaga kesehatan pemain dalam kompetisi yang semakin ketat. Bukan hanya Ancelotti, sejumlah pelatih dan klub lainnya juga mengangkat isu serupa, yang menuntut perhatian lebih dari pihak penyelenggara kompetisi. Dengan partisipasi Real Madrid dalam Piala Dunia Klub di Amerika Serikat yang akan datang, harapan agar penjadwalan yang lebih manusiawi dapat terpenuhi akan menjadi harapan semua pihak terkait.

Berita Terkait

Back to top button