
Ole Romeny memulai karir internasionalnya dengan sangat mengesankan bagi Timnas Indonesia, mencetak dua gol dalam beberapa pertandingan krusial di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pemain berusia 24 tahun ini berhasil menyumbangkan satu gol ketika Indonesia menghadapi Australia di Allianz Stadium, Sydney, pada 20 Maret. Meski timnya mengalami kekalahan telak 1-5, performa Romeny terlihat cukup menjanjikan.
Lima hari setelah laga melawan Australia, Romeny kembali menunjukkan ketajamannya dengan mencetak gol yang membawa Indonesia meraih kemenangan atas Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta. Gol tersebut tak hanya berarti bagi tim, tetapi juga sebagai pembuktian bagi Romeny yang baru saja dinaturalisasi menjadi warga negara Indonesia pada 8 Februari 2025. Keputusan ini diambilnya untuk berkontribusi lebih bagi sepak bola Indonesia dan memberikan inspirasi bagi anak-anak di tanah air.
Meski tampil gemilang di pentas internasional, nasib Romeny di klubnya, Oxford United, justru menghadapi tantangan. Pelatih Oxford, Gary Rowett, memilih untuk tidak memainkan Romeny dalam laga melawan Middlesbrough pada 29 Maret 2025. Rowett lebih memprioritaskan Mark Harris dan Matt Phillips sebagai juru gedor timnya, meskipun klub saat ini berada dalam posisi yang tidak menguntungkan di Liga Championship Inggris.
Pada klasemen sementara, Oxford United terjebak di posisi 18 dengan meraih 42 poin, hanya unggul empat poin dari Derby County yang berada di batas zona degradasi. Keputusan Rowett untuk tidak menurunkan Romeny dalam laga penting tersebut menjadi sorotan, terutama mengingat performa impresifnya di timnas. Dalam pernyataan sebelumnya, Rowett menyebutkan betapa positifnya performa Romeny dan rekannya Marselino Ferdinan selama jeda internasional.
“Saya pikir itulah yang Anda inginkan. Anda ingin pemain Anda pergi bertugas di jeda internasional dan kembali dengan semangat yang lebih baik daripada saat mereka pergi,” ujar Rowett kepada media. Hal ini menimbulkan pertanyaan di kalangan pengamat sepak bola mengenai keputusan pelatih untuk tidak memasukkan Romeny ke dalam susunan pemain utama.
Sebelumnya, Media Vietnam juga mengemukakan keraguan mengenai kemampuan Ole Romeny dengan judul yang menanyakan apakah keputusan PSSI untuk melakukan naturalisasi mantan pemain Feyenoord tersebut adalah sebuah kesempatan atau pertaruhan. Kritik ini diperkuat dengan komentar dari pelatih dan pengamat sepak bola, Justin Lhaksana, yang mengakui kualitas Romeny namun tetap mempertanyakan efektivitasnya dalam menjalani kompetisi yang lebih ketat.
Sebagai seseorang yang berhasil mencetak dua gol dalam debutnya bersama timnas, harapan tinggi pun dipasang pada Romeny untuk bisa memperkuat lini depan Timnas Indonesia di sisa kualifikasi Piala Dunia 2026. Romeny, dalam beberapa kesempatan, sudah menegaskan keinginannya untuk menjadi bagian penting dari tim, baik di dalam lapangan maupun di luar lapangan. Dia menyatakan, “Saya memilih Indonesia untuk menjadi bagian penting dari tim, negara, dan masyarakat di sana.” Hal ini mencerminkan komitmennya untuk memberikan kontribusi positif bagi pengembangan sepak bola di Indonesia.
Ole Romeny, dengan segala dinamika yang ada, menjadi figur menarik untuk diperhatikan di pentas sepak bola Asian dan internasional, baik dalam hal performanya di klub maupun kontribusinya untuk Timnas Indonesia. Perjalanan karirnya di Timnas Indonesia menjadi salah satu sorotan utama, terutama menjelang laga-laga berikutnya dalam Kualifikasi Piala Dunia yang sangat menentukan.