
Pemain timnas Indonesia, Ole Romeny, mengalami perasaan campur aduk usai menjalani laga debutnya di pentas internasional melawan timnas Australia. Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Sepak Bola Sydney pada Kamis (20/3), Indonesia harus menelan pil pahit setelah kalah dengan skor 1-5. Meskipun hasil akhir tidak memuaskan, Ole berhasil mencetak gol di menit ke-78, yang menjadi satu-satunya gol bagi tim Garuda dalam laga tersebut.
Romeny, yang kini memperkuat klub Oxford United di Liga Inggris, merasa bangga dapat membukukan gol pertamanya untuk timnas Indonesia. Namun, rasa bangga tersebut tidak sepenuhnya menghapus kekecewaannya terhadap kekalahan telak yang dialami tim. “Sebuah kehormatan bisa membuat debut internasional saya bersama Timnas Indonesia. Namun, sayang, hasil yang kami dapatkan tidak seperti yang kami inginkan,” kata Romeny melalui media sosialnya setelah pertandingan.
Gol Romeny tercipta setelah ia berhasil mengelabui beberapa pemain bertahan Australia sebelum melepaskan tembakan yang berujung pada jala gawang Socceroos. Momen tersebut menjadi istimewa bagi Romeny, karena ia mempersembahkan gol tersebut untuk neneknya. “Ini untukmu, Oma,” ungkapnya dengan penuh perasaan.
Meskipun Indonesia mampu mendominasi penguasaan bola dengan 61% berbanding 39% milik Australia, tim asuhan pelatih Patrick Kluivert ini kesulitan untuk menciptakan peluang berbahaya. Australia menunjukkan ketangguhan dan efisiensi dalam menyerang, mampu mencetak gol dengan cepat di babak pertama dan melanjutkan dominasi mereka di paruh kedua dengan dua gol tambahan.
Romeny menilai bahwa pertandingan melawan Australia menjadi pengalaman berharga bagi dirinya dan rekan-rekan setimnya. “Kami akan berjuang lagi di hari Selasa melawan Bahrain,” ujarnya, menunjukkan tekad untuk memperbaiki hasil di pertandingan mendatang.
Meski hasil akhir tidak sesuai harapan, momen gol debut Romeny menjadi sorotan positif bagi penggemar sepak bola Indonesia. Sebagai pemain muda yang baru bergabung dengan tim, tampilnya Romeny di skuat utama membawa harapan baru bahwa generasi pemain muda Indonesia mampu bersaing di level internasional.
Keberhasilan pemain berusia 24 tahun ini dalam mencetak gol di laga debut menunjukkan bahwa meskipun tim mengalami kekalahan, individu dapat tampil cemerlang dan memberikan kontribusi yang berarti. Dalam pandangan pengamat sepak bola, Romeny diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi salah satu pilar bagi Indonesia di kualifikasi Piala Dunia mendatang.
Tim Garuda memang memiliki tantangan berat dalam kualifikasi Piala Dunia 2026. Melawan tim-tim kuat seperti Australia, Indonesia perlu bekerja lebih keras. Pertandingan melawan Bahrain akan menjadi kesempatan bagi tim untuk kembali bangkit dari kekalahan dan menunjukkan bahwa mereka memiliki kualitas yang dapat diandalkan.
Dengan semangat juang yang ditunjukkan oleh pemain muda seperti Romeny, diharapkan timnas Indonesia dapat terus berkembang dan mengukir prestasi di pentas internasional. Sebelum menghadapi Bahrain, evaluasi dan pematangan strategi diharapkan dapat dilakukan oleh pelatih Kluivert dan staf teknik untuk mempersiapkan tim dengan lebih baik.