Cetak Laba Tinggi, Adidas Tega PHK 500 Karyawan Secara Mendadak!

Adidas, salah satu raksasa dalam industri pakaian dan sepatu olahraga, baru saja mengumumkan rencana untuk memangkas 500 pekerja di kantor pusatnya di Herzogenaurach, Jerman. Langkah ini mengejutkan, terutama karena pemecatan tersebut diumumkan hanya sehari setelah perusahaan merilis laporan laba yang menggembirakan. Laba awal untuk kuartal liburan menunjukkan pertumbuhan penjualan sebesar 19%, dengan proyeksi penjualan mencapai 5,97 miliar euro.

Pemutusan hubungan kerja (PHK) ini akan berdampak pada hampir 9% dari total 5.800 karyawan yang bekerja di lokasi tersebut. Menurut seorang juru bicara Adidas, model operasi perusahaan saat ini dianggap "terlalu rumit" dan pemotongan ini dimaksudkan untuk menyederhanakan struktur organisasi dan menyelaraskan model operasi dengan realitas cara kerja yang ada.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun mereka mencetak laba yang tinggi, Adidas merasa perlu untuk mengambil langkah drastis demi keberlangsungan jangka panjang perusahaan. "Untuk menyiapkan Adidas menuju kesuksesan jangka panjang, kami sekarang mulai melihat bagaimana kami menyelaraskan model operasi kami dengan realitas cara kerja kami," ungkap juru bicara tersebut. Dia menambahkan bahwa perusahaan akan bekerja sama dengan Dewan Pekerja untuk memastikan setiap perubahan ditangani dengan cara yang menghormati semua karyawan.

Berikut adalah beberapa poin penting terkait PHK yang dilakukan oleh Adidas:

  1. Skala PHK: Sebanyak 500 pekerjaan akan dipangkas, yang merupakan sekitar 9% dari total staf di kantor pusat.
  2. Latar Belakang yang Kontradiktif: Pengumuman PHK datang setelah Adidas mengumumkan laba lebih tinggi dari yang diperkirakan, menunjukkan adanya ketidakcocokan antara kinerja keuangan dan struktur organisasi.
  3. Tujuan Pemangkasan: Pemangkasan bukan sekadar pemotongan biaya, melainkan upaya untuk menyesuaikan bisnis dengan perubahan yang telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
  4. Restrukturisasi Bisnis: Adidas telah merestrukturisasi bisnisnya di tengah persaingan ketat, terutama dari pesaing besarnya, Nike. Perusahaan ini berhasil memanfaatkan model gaya klasik seperti Samba dan Gazelle untuk memacu penjualan.
  5. Komitmen Terhadap Karyawan: Adidas berkomitmen untuk menangani proses PHK dengan rasa hormat dan perhatian kepada semua karyawan yang terdampak.

Langkah ini tidak hanya menggambarkan tantangan internal yang dihadapi Adidas, tetapi juga mencerminkan dinamika yang lebih besar dalam industri. Meskipun pencapaian keuangan yang positif, perusahaan harus beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen dan tren pasar yang cepat berubah. Nike, sebagai pesaing terdekatnya, menghadapi perlambatan, sehingga Adidas terlihat mampu mengambil keuntungan dari situasi tersebut.

Adidas tidak sendirian dalam menghadapi tantangan ini. Banyak perusahaan besar lain di berbagai industri juga merasakan efek dari perubahan panorama bisnis, yang memaksa mereka untuk melakukan rotasi terhadap tenaga kerja mereka. Dalam menghadapi tantangan ini, Adidas harus menunjukkan komitmen untuk membangun kembali kepercayaan di antara sisa karyawan dan memastikan bahwa perusahaan tetap fokus pada visi serta misi jangka panjangnya.

Keputusan untuk memangkas tenaga kerja ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai masa depan industri mode dan ritel, terutama di era setelah pandemi ketika banyak perusahaan berjuang untuk menemukan rentabilitas yang berkelanjutan. Tanpa diragukan lagi, langkah-langkah yang diambil Adidas sekarang akan memiliki dampak besar terhadap arah perusahaan di tahun-tahun mendatang.

Exit mobile version