Ciri-Ciri Gangguan Autisme pada Anak: Penting untuk Orang Tua!

Gangguan autisme pada anak dapat dikenali sejak dini dengan memperhatikan sejumlah ciri dan perilaku yang menyimpang dari perkembangan normal. Menurut Dr. Hanna Dyahferi Anomsari, seorang Dokter Spesialis Anak, autisme merupakan gangguan neurodevelopmental yang ditandai dengan hambatan dalam interaksi sosial dan pola perilaku terbatas yang berulang. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami gejala-gejala gangguan spektrum autisme agar deteksi dini dapat dilakukan.

Para orang tua berperan besar dalam mendeteksi gejala autisme sejak awal. Tingkat pendidikan dan pengetahuan orang tua menjadi faktor kunci dalam hal ini. Semakin awal intervensi dilakukan, semakin besar kemungkinan perkembangan anak dapat ditingkatkan secara signifikan.

Berikut adalah beberapa ciri-ciri gangguan autisme yang perlu diperhatikan oleh orang tua:

  1. Kurangnya Respons terhadap Panggilan Nama: Salah satu indikator awal adalah ketika anak tidak memberikan respons saat dipanggil pada usia 12 bulan. Jika anak tidak merespons, ini bisa menjadi tanda gangguan komunikasi atau bahkan masalah pendengaran.

  2. Kesulitan dalam Menunjuk Objek: Pada usia 14 bulan, jika anak tidak mampu menunjuk objek atau orang di sekitarnya, ini bisa menandakan adanya masalah. Anak-anak dengan autisme seringkali kesulitan dalam bermain pura-pura atau berinteraksi secara simbolik.

  3. Minimnya Kontak Mata: Anak dengan autisme cenderung tidak melakukan kontak mata saat berbicara. Mereka tampak tidak merespons atau mengabaikan saat diajak bicara.

  4. Keterlambatan Bicara dan Bahasa: Banyak anak dengan gangguan ini mengalami keterlambatan dalam berbicara dan kesulitan untuk memahami kata-kata sederhana. Misalnya, ketika menunjukkan gambar ayam dan meminta anak untuk menyebutkannya, mereka mungkin tidak memahami makna kata tersebut.

  5. Kesulitan Memahami Instruksi: Anak-anak dengan gangguan autisme sering mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan sederhana atau memilih makanan. Hal ini seringkali menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua yang belum memahami karakteristik gangguan tersebut.

Hanna juga menyarankan agar orang tua melakukan skrining perkembangan ketika mendapati tanda-tanda perilaku yang tidak biasa. Skrining ini bisa membantu menemukan pendekatan dan penanganan yang sesuai, sehingga anak tetap bisa tumbuh secara optimal.

Menurut data dari World Health Organization (WHO), sekitar 1 dari 100 anak di seluruh dunia hidup dengan gangguan spektrum autisme. Di Indonesia, angka ini diperkirakan terus meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat terhadap gejala autisme dan pentingnya deteksi dini.

Seluruh informasi ini menunjukkan betapa pentingnya bagi orang tua untuk memperhatikan perkembangan anak dan mengenali ciri-ciri autisme. Dengan deteksi dini, intervensi yang tepat dapat diberikan, meningkatkan kesempatan anak untuk berkembang secara optimal baik dalam aspek sosial maupun komunikatif. Orang tua disarankan untuk terus belajar dan berkonsultasi dengan tenaga medis jika menemui gejala yang mencurigakan pada anak.

Berita Terkait

Back to top button