Conor McGregor Siap Maju dalam Pemilihan Presiden Irlandia!

Bintang seni bela diri campuran, Conor McGregor, baru-baru ini mengumumkan rencananya untuk mencalonkan diri sebagai presiden Irlandia. Dalam pengumuman yang disampaikan melalui Instagram, McGregor menekankan komitmennya untuk mengubah sikap pemerintah saat ini terkait Pakta Migrasi Uni Eropa yang telah memicu perdebatan luas di kalangan masyarakat.

McGregor, yang sebelumnya dikenal sebagai juara UFC, mengekspresikan ketidakpuasannya terhadap keputusan pemerintah dan berencana untuk menggelar referendum, di mana rakyat Irlandia akan diberi kesempatan untuk menentukan apakah pakta migrasi tersebut perlu disetujui melalui undang-undang. “Ini adalah pilihan rakyat Irlandia, selalu. Itulah demokrasi sejati!” tegas McGregor dalam pernyataannya.

Pakta Migrasi Uni Eropa merupakan upaya untuk mereformasi kebijakan suaka dan migrasi di negara-negara anggota. Negara-negara tersebut diwajibkan untuk meloloskan undang-undang yang diperlukan dalam jangka waktu yang ditentukan, yaitu paling lambat 12 Juni 2026. McGregor menyoroti bahwa momen ini merupakan peluang bagi rakyat untuk turut menentukan nasib mereka.

Dalam pernyataannya, pria berusia 36 tahun ini secara eksplisit menyatakan penolakannya terhadap pakta tersebut, sambil mengkritik pejabat pemerintah yang mendukungnya. “Siapa lagi yang akan melawan pemerintah dan menentang RUU ini? Kandidat presiden lain yang mereka coba ajukan tidak akan melawan. Saya yang akan melawan!” ungkapnya. Pendekatan militan ini menunjukkan bahwa McGregor bertekad untuk mengambil posisi oposisi yang tegas terhadap kebijakan pemerintah yang ada.

Namun, sikap McGregor tidak lepas dari kontroversi. Pernyataan dan pandangannya yang anti-imigran di masa lalu mendapat kecaman dari Perdana Menteri Irlandia, Micheal Martin, dan beberapa pejabat lainnya. Dalam sebuah kesempatan, Martin menegaskan bahwa pernyataan McGregor tidak mencerminkan sikap atau pandangan pemerintah dan rakyat Irlandia secara umum. “Hari St Patrick di seluruh dunia adalah hari yang berakar pada komunitas, kemanusiaan, persahabatan, dan persaudaraan. Ucapan Conor McGregor salah, tidak mencerminkan semangat Hari St Patrick atau pandangan masyarakat Irlandia,” tulis Martin di media sosial X.

Menjadi sorotan publik, langkah McGregor untuk terjun ke dunia politik ini mendatangkan pro dan kontra. Beberapa orang menganggapnya sebagai pembaruan yang diperlukan di dunia politik Irlandia, sementara yang lain mencemaskan pernyataan kontroversial yang pernah dikeluarkannya. McGregor dikenal sebagai figur yang tidak segan-sering membuat pernyataan provokatif, dan hal ini dapat mempengaruhi pandangan pemilih terhadapnya sebagai kandidat presiden.

Pemilu untuk memilih presiden Irlandia dijadwalkan paling lambat pada 11 November 2025. Dengan mobilisasi yang luas di tingkat masyarakat, McGregor sepertinya berusaha untuk menyentuh isu-isu yang menjadi perhatian publik dan menjadi suara bagi mereka yang merasa terpinggirkan oleh kebijakan pemerintah saat ini. Dia berharap dapat menjembatani suara rakyat melalui platform politiknya.

Sementara itu, Pakta Migrasi Uni Eropa ini tetap menjadi isu yang kontroversial di banyak negara anggota. Reformasi yang diusulkan bertujuan untuk menyelaraskan kebijakan di antara negara-negara Eropa, namun seringkali ditolak oleh kalangan nasionalis yang berpendapat bahwa dibutuhkan kebijakan yang lebih ketat terhadap imigrasi.

Dengan pencalonan McGregor, Irlandia akan melihat pergeseran dinamika politik yang menarik, terutama dalam konteks populisme yang semakin menguat di banyak negara. Entah bagaimana hasil pemilihan nanti, momen ini membuka diskusi yang lebih luas mengenai migrasi, kebijakan publik, dan peran individu dalam mengambil keputusan politik di negara mereka. Ini adalah bab baru dalam perjalanan karir McGregor yang bisa jadi tidak hanya mengguncang ring UFC, tetapi juga arena politik Irlandia.

Berita Terkait

Back to top button