Indonesia

Cuaca Buruk: Kapal Tongkang dan Tugboat Kandas di Ende, Batubara Tumpah!

Gelombang tinggi yang melanda laut Ende, Nusa Tenggara Timur, mengakibatkan dua kapal, yaitu tugboat NBP Perdana dan kapal tongkang pengangkut batubara, terdampar di Pantai Maurole, pada Jumat, 31 Januari 2025. Peristiwa ini terjadi akibat cuaca buruk yang meliputi angin kencang dan ombak setinggi tiga hingga empat meter. Proses evakuasi berlangsung hingga pukul 16.00 WITA pada hari yang sama.

Keterangan dari pihak kepolisian setempat menyebutkan bahwa kapal tongkang yang terdampar membawa muatan sekitar 1.550 ton batubara. Tonase ini cukup signifikan, dan kekhawatiran muncul terkait dampak lingkungan akibat sebagian dari muatan tersebut yang tumpah ke laut. Jarak kapal tongkang dengan pantai diperkirakan sekitar 50 meter, dan tugboat yang mengangkutnya terdampar di terumbu karang dengan jarak yang sama dari bibir pantai.

Tugboat dan kapal tongkang tersebut sebelumnya bersandar di Pelabuhan Jeti yang terletak di dekat PLTU Ropa. Menurut Kasihumas Polres Ende, Ipda Heru Sutaban, kejadian ini bermula ketika tali bolder kapal tongkang sebelah kanan putus, yang menyebabkan tugboat berupaya menarik kapal tongkang tersebut ke tengah laut untuk menghindari tabrakan dengan pantai.

“Akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi, kapal nyaris kandas ke tepian. Tugboat menarik kapal tongkang ke tengah laut, namun tetap saja arus gelombang yang kencang membuat keduanya terseret menuju Pantai Maurole,” jelas Ipda Heru.

Laporan mencatat bahwa pada pukul 06.00 WITA, kedua kapal sudah terdampar di pantai dengan kondisi kapal tongkang dalam keadaan miring serta kemasukan air laut. Tugboat mulai kandas di terumbu karang sekitar pukul 10.00 WITA, berdasarkan keterangan dari tiga anak buah kapal (ABK) yang kemudian dievakuasi oleh warga setempat. Para ABK tersebut adalah Irwansyah Sitompul (30), Mocholil Yasin (22), dan Andik Ahmad Djudin (42).

Warga desa Maurole berinisiatif untuk melakukan evakuasi. Mereka berenang ke arah tugboat untuk menyelamatkan kapten kapal dan seorang ABK. Pukul 12.45 WITA, beberapa warga berhasil menyelamatkan nahkoda dan seorang ABK, dan semua ABK dalam kejadian ini dapat diselamatkan tanpa ada laporan korban jiwa.

Adapun daftar ABK yang berada di dalam kapal tongkang tersebut adalah sebagai berikut:

1. Rafi Aan Eko Yulianto (Kapten Kapal)
2. Hermansyah (Chief Officer/Mualim 1)
3. Prasetyo (Second Officer/Mualim 2)
4. Khairul Arif Catur (Chief Engineer/Kepala Kamar Mesin)
5. Alif Arasy (Masinis 1)
6. Irwansyah Sitompul (Masinis 2)
7. Mocholil Yasin (Juru Mudi)
8. Ahmad Riski Ferbrianto (Juru Mudi)
9. Andik Ahmad Djudin (Oiler)

Kondisi cuaca buruk ini turut mengganggu operasional di pelabuhan, yang sebelumnya dijadwalkan untuk melakukan pembongkaran muatan. Proses ini terpaksa ditunda untuk memastikan keselamatan para pekerja dan menghindari kecelakaan lebih lanjut akibat gelombang tinggi.

Sementara itu, pihak berwenang masih melakukan pemantauan dan evakuasi untuk menangani situasi di lapangan. Upaya untuk mengangkat kapal tongkang dan tugboat dari pantai menjadi prioritas untuk mencegah lebih jauh terjadinya pencemaran lingkungan akibat tumpahnya muatan batubara ke laut. Penanganan yang cepat dan efisien diharapkan dapat meminimalisir dampak buruk bagi ekosistem laut dan masyarakat lokal di sekitar Pantai Maurole.

Siti Aisyah adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button