
Pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) dipastikan aman selama masa Ramadan dan Idul Fitri, meskipun ada prediksi cuaca ekstrem yang dapat mempengaruhi pergerakan masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas Harian (PTH) Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, dalam keterangan resminya pada Rabu, 5 Maret 2025.
Dalam upayanya untuk memastikan ketersediaan energi di seluruh Indonesia, Pertamina menjalin koordinasi dengan berbagai kementerian dan lembaga, termasuk Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). “BMKG memberikan akses kepada kami untuk melihat perkiraan cuaca dan arus laut, sehingga kami dapat memetakan daerah-daerah yang mungkin menghadapi kesulitan dalam penyandaran kapal dan distribusi energi,” ujar Mars Ega.
Pertamina menyusun empat langkah strategis untuk menjaga kelancaran distribusi BBM dan LPG. Langkah pertama adalah memastikan ketersediaan energi di titik layanan yang sudah ada, termasuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), pangkalan LPG, dan agen LPG. “Kami memastikan layanan energi tetap tersedia di lokasi-lokasi tersebut,” tambahnya.
Kedua, Pertamina juga melakukan pemetaan wilayah rawan bencana dan daerah terpencil. Dalam hal ini, pihak Pertamina meningkatkan stok energi di lokasi-lokasi yang rawan mengalami kesulitan, terutama menjelang puncak arus mudik Lebaran. “Kami mulai menyiapkan stok di daerah-daerah remote dua minggu sebelum puncak mudik, dengan menambah jumlah energi yang tersedia di SPBU dan pangkalan LPG,” lanjut Mars Ega.
Ketiga, Pertamina mengantisipasi gangguan dalam jalur distribusi dengan menyiapkan alternatif rute yang lebih aman, khususnya di daerah yang rawan terjadi bencana alam seperti longsor atau erupsi gunung berapi. Dengan demikian, perjalanan distribusi BBM dan LPG dapat berjalan lancar, tanpa terhambat oleh situasi cuaca ekstrem.
Keempat, untuk mengatasi kenaikan permintaan BBM saat arus mudik, Pertamina menyiagakan mobil tanki kantong di area yang diprediksi akan mengalami kepadatan. Mars Ega menjelaskan, “Kami juga menyiapkan motorist yang akan bertugas menyediakan kebutuhan BBM bagi kendaraan yang terjebak dalam kemacetan. Jika ada yang kehabisan BBM di tengah jalan, mereka bisa menghubungi 135 atau MyPertamina untuk mendapatkan bantuan.”
Dalam upaya ini, kolaborasi antar instansi menjadi kunci. Pertamina bersama kementerian dan lembaga lain akan terus memantau situasi di lapangan dan melakukan penyesuaian sesuai dengan perkembangan kondisi. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan masyarakat dapat melakukan perjalanan mudik dengan aman dan nyaman tanpa kekhawatiran tentang pasokan energi.
Dengan cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi, penting bagi seluruh elemen masyarakat untuk tetap berhati-hati dan waspada. Pertamina berkomitmen untuk menjaga pasokan BBM dan LPG agar tetap tersedia, sesuai dengan kebutuhan masyarakat, bahkan di tengah tantangan cuaca yang dapat muncul.
Keamanan pasokan energi di masa puncak mudik ini menjadi prioritas utama, sebab mengetahui pentingnya BBM dan LPG bagi mobilitas masyarakat. Oleh karena itu, Pertamina berusaha untuk memberikan layanan terbaik dan memastikan bahwa seluruh masyarakat dapat menikmati perayaan Idul Fitri dengan lancar dan tanpa hambatan.