Di Museum of New Zealand Te Papa Tongarewa, terdapat sebuah spesimen menarik yang menyimpan misteri lautan dalam, yakni cumi-cumi kolosal (Mesonychoteuthis Hamiltoni). Makhluk ini adalah invertebrata terbesar di dunia, dan berbeda dengan jenis cumi-cumi lainnya. Dengan ukuran yang sangat besar dan bentuk aneh, cumi-cumi kolosal tampak menyerupai makhluk dari dunia lain, menciptakan ketertarikan bagi banyak peneliti dan pecinta alam.
Riset mengenai cumi-cumi kolosal telah dimulai sejak lama, namun hingga saat ini, penemuan dan observasi langsung terhadap makhluk ini masih tergolong langka. Cumi-cumi kolosal hidup di kedalaman laut yang belum sepenuhnya dapat dijangkau manusia, sehingga banyak petunjuk tentang keberadaannya masih bersifat spekulatif. Salah satu penemuan awal yang memberikan gambaran tentang cumi-cumi kolosal adalah sisa-sisa di dalam perut paus yang berburu mereka. Sisa-sisa tersebut menunjukkan ukuran dan bentuk unik dari spesies ini.
Pada tahun 1981, sebuah kapal pukat Soviet bernama Eureka menangkap seekor cumi-cumi kolosal di Laut Ross, Antartika. Ini adalah salah satu penemuan pertama yang menunjukkan keberadaan makhluk ini secara langsung di luar catatan ilmiah. Gambar hitam-putih yang diabadikan oleh awak kapal menunjukkan cumi-cumi tersebut berukuran sekitar 5,1 meter. Namun, penemuan ini tidak banyak diketahui hingga beberapa dekade kemudian.
Dalam perkembangan terbaru, pada Juni 2024, para ilmuwan melaporkan kemungkinan telah memfilmkan cumi-cumi kolosal muda di perairan Antartika. Rekaman tersebut menunjukkan hewan itu di dalam es, tetapi masih perlu kajian lebih lanjut untuk memverifikasi penemuan ini. Hal ini membuktikan bahwa meskipun sudah banyak penelitian, keberadaan dan perilaku cumi-cumi kolosal masih menyimpan banyak misteri.
Cumi-cumi kolosal tidak hanya dikenal karena ukurannya yang besar, tetapi juga karena beberapa fitur unik. Matanya bisa mencapai ukuran 27.5 cm, menjadikannya sebagai mata terbesar dari semua hewan yang ada. Cumi-cumi ini juga memiliki rahang yang kuat terbuat dari protein yang sama dengan yang terdapat pada rambut dan kuku manusia. Ditambah lagi, organ bernama radula yang diisi gigi tajam membantu cumi-cumi ini dalam memangsa makanan.
Berikut beberapa fakta menarik mengenai cumi-cumi kolosal:
Ukuran dan Massa: Cumi-cumi kolosal dapat tumbuh hingga lebih dari 500 kg, dengan mantel yang lebih besar dan lebih berat daripada cumi-cumi raksasa meskipun panjang tentakelnya lebih pendek.
Mata: Memiliki mata terbesar yang pernah ditemukan, memberikan mereka penglihatan yang sangat baik di kedalaman laut.
Rahang dan Radula: Memiliki paruh yang tajam dan kuat serta organ radula yang dapat memotong mangsa menjadi bagian lebih kecil.
Sistem Kait: Tentakelnya dilengkapi dengan kait yang dapat berputar 360 derajat, memberikan keuntungan tersendiri saat menangkap mangsa.
- Observasi yang Sulit: Meskipun terdapat beberapa penemuan, belum ada cumi-cumi kolosal yang secara positif teridentifikasi di habitat aslinya, menunjukkan betapa soliternya makhluk ini.
Pada tahun 2003, penemuan lain dari cumi-cumi kolosal juga terjadi ketika seekor spesimen ditemukan mengapung di permukaan Laut Ross. Dua ilmuwan, Steve O’Shea dan Kat Bolstad, berhasil menyusun kembali spesimen tersebut dan menyimpulkan bahwa cumi-cumi itu adalah jenis yang berbeda dari cumi-cumi raksasa yang sebelumnya diteliti.
Setiap temuan tentang cumi-cumi kolosal selanjutnya memperkaya pengetahuan kita tentang kehidupannya di kedalaman lautan. Dengan teknologi terbaru dan penjelajahan laut yang terus berlanjut, kita mungkin akan segera mendapatkan lebih banyak informasi mengenai makhluk yang tersembunyi ini, sehingga membantu mengungkap salah satu misteri terbesar dari lautan dalam.