
Jennifer Coppen, aktris muda yang sedang naik daun, baru-baru ini mengungkapkan curahan hatinya terkait perayaan Ramadan pertamanya tanpa suami tercinta, Dali Wassink. Bagi Jennifer, situasi ini sangat emosional, terutama karena selama ini mereka belum pernah merayakan bulan suci tersebut bersama. “Pastinya ada perasaan sedih karena ini adalah Ramadan pertama tanpa Papa Dali, dan kami belum pernah sekalipun merayakan bulan puasa bersama,” ungkap Jennifer saat ditemui di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Di tengah kesedihan yang menyelimuti, Jennifer berusaha untuk tetap bersyukur. Ramadan tahun ini memiliki makna yang istimewa baginya. Ia dan keluarganya akan merayakan Lebaran di rumah baru yang mereka bangun bersama almarhum suaminya. Rumah ini menjadi simbol harapan dan tempat yang akan memuat banyak kenangan yang telah dibangun bersama Dali.
Jennifer menjelaskan bahwa progres pembangunan rumahnya sudah hampir rampung, yaitu sekitar 90%. Hanya tinggal menunggu pemasangan furnitur agar rumah tersebut siap untuk ditempati. “Alhamdulillah, rumah yang aku bangun bersama Papa Dali hampir selesai dan akan kami tempati pada Ramadan ini. Kami akan merayakan Lebaran bersama keluarga di rumah baru,” katanya dengan penuh harapan.
Meski rumah tersebut belum pernah mereka tinggali, Jennifer mengungkapkan bahwa setiap sudut rumah menyimpan kenangan berharga. Hampir seluruh aspek desain dan konsep rumah dirancang sesuai dengan keinginan Dali. “Dari pemilihan batu, warna, hingga desainnya, semuanya kami pilih bersama Papa Dali. Kami ingin rumah ini menjadi tempat tinggal kami selamanya,” kenangnya.
Dalam kesempatan itu, Jennifer juga menjelaskan konsep rumah barunya yang mengusung gaya industrial. Gaya ini memberikan kesan bangunan yang masih terlihat sedang dalam proses penyelesaian, menciptakan suasana yang unik dan menarik. Ide ini mencerminkan kepribadian Jennifer dan Dali yang selalu ingin tampil berbeda dan kreatif.
Dali Wassink, suaminya yang lebih dulu berpulang, menyisakan banyak kenangan indah dalam hidup Jennifer. Ia mengaku sering teringat akan Dali dan bagaimana mereka saling mendukung dalam setiap keputusan, termasuk dalam hal mendesain rumah. “Setiap detail rumah ini adalah bagian dari cerita kami. Rasanya seperti Dali selalu ada di sini, meski secara fisik tidak lagi,” tambah Jennifer dengan mata yang berkaca-kaca.
Bagaimana pun, Jennifer tetap berkomitmen untuk menjalani hidupnya dan mengurus anak mereka dengan sebaik-baiknya. Ia mengharapkan momen Ramadan bisa menjadi waktu refleksi dan pengingat akan cinta yang telah dibangun bersama Dali. Kesedihan dan kebahagiaan menjadi campuran yang sulit dijelaskan, namun Jennifer berusaha untuk tetap tegar demi anaknya dan mengenang suaminya dengan cara yang positif.
Ramadan tahun ini, meskipun terasa berat, dapat menjadi titik balik bagi Jennifer untuk melanjutkan hidup dengan penuh harapan. Ia berharap rumah baru tersebut akan menjadi tempat di mana semua kenangan indah akan terjaga, dan dapat diwariskan kepada anaknya di masa depan. Ketika berbicara tentang perubahan hidupnya pasca kehilangan, Jennifer menyampaikan pentingnya menjaga semangat dan koneksi dengan orang-orang yang dicintai, meski mereka telah tiada.
Jennifer Coppen menunjukkan kepada banyak orang bahwa, meski menghadapi kehilangan yang mendalam, ada cara untuk menghargai kenangan dan melanjutkan hidup dengan penuh rasa syukur. Momen Ramadan kali ini akan dimaknai sebagai bagian dari perjalanan hidup, mengingat betapa berharganya cinta sejati yang pernah ada di dalam hidupnya bersama Dali Wassink.