CyberArk: Keamanan Identitas Kunci Sukses Transformasi Digital

Transformasi digital yang cepat di Indonesia membawa serta tantangan baru dalam hal keamanan siber, terutama di bidang keamanan identitas. CyberArk, perusahaan terkemuka dalam solusi keamanan siber, mengingatkan bahwa kebutuhan akan sistem keamanan identitas yang tangguh saat ini menjadi sangat urgen.

Koh Ssu Han, Solutions Engineering Director Asean CyberArk, menjelaskan bahwa dengan meningkatnya penggunaan teknologi cloud dan layanan digital, perlindungan terhadap data sensitif menjadi keharusan bagi perusahaan yang beroperasi di era digital. Dalam siaran pers yang dirilis pada Sabtu (22/3/2025), Koh menyatakan, "Meningkatnya penggunaan teknologi cloud dan layanan digital mendorong perlunya sistem keamanan identitas yang lebih tangguh."

Banyak organisasi saat ini tengah bertransisi dari aplikasi lama ke platform digital baru, namun, lanjutnya, tanpa strategi keamanan identitas yang kuat, risiko serangan siber akan semakin meningkat. Ancaman terhadap identitas digital bukan hanya menyasar pengguna manusia, tetapi juga identitas mesin, yang sering kali menjadi target empuk bagi pelaku kejahatan siber. Identitas mesin, seperti kunci API dan sertifikat digital, tidak dapat menggunakan metode autentikasi tradisional, sehingga lebih rentan diserang.

CyberArk menganalisis bahwa celah ini bisa dimanfaatkan oleh penyerang untuk memperoleh akses tidak sah ke sistem bisnis yang krusial. Untuk membantu perusahaan mengatasi tantangan ini, CyberArk menerapkan prinsip Zero Trust, yang menekankan pentingnya autentikasi yang berkelanjutan tanpa asumsi kepercayaan. "Zero Trust memastikan bahwa akses hanya diberikan kepada entitas yang benar-benar berhak, mengurangi risiko eksploitasi identitas," kata Koh.

Pendekatan Zero Trust ini mencakup beberapa praktik:

  1. Multi-Factor Authentication (MFA) berbasis risiko: Memastikan bahwa setiap akses tidak hanya menggunakan satu metode autentikasi.
  2. Akses minimal dengan kontrol Just-In-Time (JIT): Memberikan akses yang diperlukan hanya dalam waktu yang dibutuhkan, mengurangi kemungkinan akses yang tidak sah.
  3. Pemantauan anomali secara real-time: Memantau aktivitas yang tidak biasa untuk mendeteksi adanya penyusupan.

Keunggulan lain dari sistem keamanan identitas yang diusung oleh CyberArk adalah pemanfaatan Artificial Intelligence (AI). Teknologi ini berfungsi untuk mendeteksi ancaman secara proaktif, meningkatkan penilaian risiko, dan mengotomatisasi respons terhadap serangan siber. Dengan demikian, perusahaan dapat lebih cepat bereaksi dan memitigasi potensi risiko yang ada.

Aspek regulasi juga menjadi perhatian penting. Koh menggarisbawahi pentingnya kepatuhan terhadap Peraturan Pemerintah No. 71/2019, yang mewajibkan pemrosesan dan penyimpanan data dilakukan di dalam negeri. CyberArk berkomitmen untuk membantu perusahaan memenuhi ketentuan ini dengan menawarkan solusi berbasis cloud-native yang tetap menjaga keamanan identitas baik untuk manusia maupun mesin.

Dalam konteks saat ini, di mana transformasi digital menjadi keharusan dan seluruh ekosistem bisnis bergerak ke arah digitalisasi, perusahaan harus sadar akan pentingnya keamanan identitas. Mengabaikan aspek ini dapat berisiko menyebabkan kerugian yang signifikan, baik dari sisi reputasi maupun finansial.

Sebagai penutup, CyberArk mengingatkan bahwa untuk melindungi sistem bisnis, perusahaan harus serius dalam menerapkan langkah-langkah perlindungan yang komprehensif bagi identitas digital mereka. Ini adalah salah satu kunci utama dalam menjamin keamanan di era transformasi digital yang terus berkembang pesat.

Exit mobile version