
Pemerintah Indonesia bersiap untuk memaksimalkan penyaluran berbagai program bantuan sosial (bansos) pada bulan Ramadan 2025. Dengan fokus membantu masyarakat yang membutuhkan, sejumlah program dengan total anggaran mencapai Rp150 triliun akan diterapkan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan bahwa inisiatif ini bukan hanya bertujuan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, tetapi juga untuk memastikan stabilitas makroekonomi.
"Penyaluran bantuan sosial ini akan dilakukan dengan tepat sasaran, bekerja sama dengan PT Pos Indonesia dan Himbara sebagai saluran penyaluran utama," ungkap Airlangga. Dalam konteks ini, pemerintah akan meluncurkan beberapa program yang diharapkan dapat memberikan manfaat maksimal kepada masyarakat selama Ramadan, bulan suci bagi umat Islam.
Berikut adalah beberapa program bansos yang akan cair pada bulan Ramadan 2025:
Program Keluarga Harapan (PKH)
PKH akan dilanjutkan dengan pembagian bantuan yang dilakukan dalam empat tahap sepanjang tahun. Tahap pertama akan disalurkan pada bulan Januari hingga Maret, disusul oleh tahap kedua pada bulan April hingga Juni, dan seterusnya hingga tahap keempat yang berlangsung dari Oktober hingga Desember. Bantuan PKH juga memiliki beberapa komponen bagi keluarga kurang mampu, seperti:- Bantuan Kesehatan: Rp3 juta per tahun untuk ibu hamil dan anak balita.
- Bantuan Pendidikan: Rp900 ribu per tahun untuk siswa SD, Rp1,5 juta untuk siswa SMP, dan Rp2 juta untuk siswa SMA.
- Bantuan Kesejahteraan: Rp2,4 juta per tahun untuk lansia berusia 70 tahun ke atas dan penyandang disabilitas.
Bantuan Beras 10 Kg
Program bantuan beras sebanyak 10 kilogram akan dilanjutkan untuk 16 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Bantuan ini akan dimulai pada bulan April 2023 dan diperpanjang hingga akhir 2025. Syarat untuk mendapatkan bantuan beras termasuk Warga Negara Indonesia (WNI) yang memiliki Kartu Keluarga dan Tanda Penduduk yang valid, serta terdaftar dalam DTKS Pendaftaran Kemensos.Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT)
BPNT akan diberikan kepada KPM yang termasuk dalam 25% keluarga dengan kondisi sosial ekonomi terendah. Bantuan ini berupa uang senilai Rp200.000 per bulan yang dicairkan setiap dua bulan sekali, sehingga dalam setahun, KPM akan menerima Rp400.000 dalam satu kali pencairan. BPNT dapat digunakan di e-warong untuk membeli bahan pokok, membantu memastikan masyarakat mendapat gizi seimbang.- Program Indonesia Pintar (PIP)
PIP akan terus berlanjut dengan alokasi dana untuk sekitar 18,59 juta siswa dari jenjang SD, SMP, hingga SMA/SMK. Tahun ini, bantuan yang diberikan meningkat, yaitu Rp1,8 juta per tahun untuk siswa SMA/SMK, naik dari Rp1 juta pada tahun sebelumnya. Kategori penerima PIP mencakup siswa dari keluarga penerima KIP/KKS/KPS, siswa dari keluarga PKH, siswa yatim piatu, serta siswa dari keluarga miskin atau yang terancam putus sekolah.
Pencairan berbagai bantuan sosial ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat yang membutuhkan, terutama di bulan Ramadan 2025. Pemerintah berkomitmen untuk terus menyusun kebijakan yang dapat meringankan beban masyarakat di saat-saat yang penuh berkah ini, dengan harapan setiap bantuan dapat memfasilitasi kehidupan dan kebutuhan dasar warga negara. Melalui upaya ini, diharapkan stabilitas sosial dan ekonomi masyarakat dapat terjaga dengan baik, sejalan dengan semangat Ramadan untuk saling berbagi dan peduli sesama.