Daftar Wilayah Terendam Banjir di Indonesia, Simak Selengkapnya!

Banjir melanda sejumlah daerah di Indonesia akibat hujan deras yang terjadi secara beruntun dalam beberapa hari terakhir. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sejumlah wilayah terdampak banjir hingga Sabtu, 5 April 2025. Banjir ini tidak hanya merendam rumah tinggal, tetapi juga mengganggu fasilitas pendidikan dan infrastruktur lainnya. Berikut adalah ringkasan lokasi dan dampak dari kejadian banjir yang terjadi di beberapa daerah.

Di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, banjir terjadi di Desa Penyasawan, Kecamatan Kampar, yang mengakibatkan 180 kepala keluarga (KK) dan 200 rumah terendam. Kejadian ini dilaporkan terjadi pada Jumat, 4 April 2025, sekitar pukul 00.22 WIB. Selain itu, satu unit fasilitas ibadah dan satu kantor desa juga terdampak. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat telah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan dinas sosial untuk mendistribusikan bantuan kepada warga yang terdampak.

Selanjutnya, banjir juga melanda Desa Sifaelete di Kelurahan Ilir, Kecamatan Gunungsitoli, Provinsi Sumatera Utara. Sekitar 120 KK dilaporkan terdampak akibat hujan intensitas tinggi yang terjadi pada Jumat, 4 April 2025, pukul 13.00 WIB. Kerugian materiil yang tercatat mencakup 120 rumah, satu fasilitas pendidikan, serta tiga akses jalan dan 17 ruko. BPBD Kota Gunungsitoli melakukan asesmen dan berkoordinasi dengan dinas terkait serta masyarakat untuk membersihkan sampah dan material yang menyumbat drainase.

Di Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan, bencana banjir merendam Kecamatan Larompong dan Kecamatan Suli Barat pada hari yang sama. Sekitar 70 KK terdampak, dengan kerugian yang mencakup 70 rumah, akses jalan, serta lahan sawah dan kebun. BPBD Kabupaten Luwu melanjutkan kaji cepat dan melakukan koordinasi dengan aparat kecamatan untuk pendataan lebih lanjut.

Kejadian serupa juga terjadi di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada hari Jumat pukul 19.30 WIB. Banjir melanda enam kelurahan di Kecamatan Cepu, termasuk Kelurahan Cepu, Balun, Tambakromo, Karangboyo, Ngroto, dan Ngelo. Dampaknya cukup signifikan, di mana 468 rumah yang dihuni oleh 500 KK terendam, termasuk satu fasilitas umum dan empat unit fasilitas pendidikan. BPBD Kabupaten Blora, bersama dengan BPBD Provinsi Jawa Tengah, berupaya memberikan dukungan logistik dan pembersihan drainase bagi warga yang terdampak.

Menyikapi situasi ini, BNPB mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap risiko bencana hidrometeorologi. Masyarakat disarankan untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman apabila hujan deras berlangsung lebih dari satu jam atau jika jarak pandang mulai berkurang. Pemerintah daerah pun diharapkan untuk mengevaluasi kesiapan perangkat, personel, dan sumber daya yang perlu disiapkan menghadapi potensi darurat.

Dengan kejadian ini, perhatian terhadap penanggulangan risiko bencana di Indonesia semakin penting. Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti petunjuk dari pemerintah dan tidak terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi. Keberadaan informasi akurat menjadi kunci dalam mengurangi dampak bencana dan meningkatkan kesadaran akan ancaman yang mengintai.

Berita Terkait

Back to top button