Danamon Catat Laba Menggiurkan Rp3,2 Triliun di 2024!

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) mencatatkan kinerja yang mengesankan sepanjang tahun 2024 dengan membukukan laba setelah pajak (NPAT) sebesar Rp3,2 triliun. Direktur Utama Danamon, D. Ejima, menyampaikan bahwa pencapaian ini mencerminkan keberhasilan strategi perusahaan yang berfokus pada pertumbuhan sinergis sebagai satu grup finansial. Di tengah tantangan ketidakpastian global, Danamon berhasil mempertahankan kinerja yang baik, baik dalam penyaluran kredit maupun penghimpunan dana, serta meningkatkan profitabilitas.

Dari sisi penyaluran kredit, Danamon mencatatkan total kredit dan trade finance konsolidasian mencapai Rp189,4 triliun, mengalami pertumbuhan 8% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan langkah maju yang signifikan dalam pasar finansial. Selain itu, dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun mencapai Rp153,2 triliun, meningkat 9% year-on-year. Pertumbuhan yang kuat pada dua sisi ini menghasilkan pendapatan operasional sebelum pencadangan (PPOP) sebesar Rp8,3 triliun.

Dalam laporan kinerjanya, Danamon menunjukkan komitmen yang kuat dalam fungsi intermediasi finansial. Penyaluran kredit tersebut didorong oleh pertumbuhan pada berbagai lini bisnis, termasuk Enterprise Banking and Financial Institution, SME Banking, serta Consumer Banking. Capaian ini tidak lepas dari upaya Danamon untuk menjangkau ekosistem-ekosistem prioritas yang berpotensi tinggi.

Di segi pendapatan, Danamon berhasil membukukan angka yang mengesankan dengan pendapatan operasional sebesar Rp18,9 triliun, tumbuh 4% dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk PPOP, terdapat pertumbuhan 1% year-on-year, sedangkan laba tahun buku setelah pajak (NPAT) sama seperti yang disebutkan sebelumnya, mencapai Rp3,2 triliun. Margin bunga bersih (NIM) yang dicatatkan juga solid, berada di angka 7,3%. Hal ini menunjukkan bahwa Danamon mampu menghasilkan pendapatan yang signifikan meskipun dihadapkan dengan kondisi ekonomi yang menantang.

Dalam upayanya untuk menjaga kualitas aset, Danamon menerapkan prinsip kehati-hatian yang tinggi. Rasio loan at risk (LAR) per tanggal 31 Desember 2024 tercatat sebesar 10,6%, lebih baik 102 basis poin dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, rasio Non-Performing Loan (NPL) bruto terjaga di angka 1,9%, yang menunjukkan perbaikan sebesar 29 basis poin dibandingkan dengan tahun lalu. Kualitas aset yang baik juga tercermin dari rasio cakupan NPL (NPL coverage ratio) yang mencapai 287,2%, jauh lebih baik dibandingkan dengan angka 265,9% pada tahun sebelumnya.

Seiring dengan pertumbuhan di sektor kredit dan pemeliharaan kualitas aset, bisnis Danamon juga terlihat menjanjikan dengan pertumbuhan yang kuat di berbagai ekosistem prioritas. Dalam ekosistem otomotif, misalnya, Danamon melakukan sinergi bisnis dengan Adira Finance, dengan jumlah pemberian pinjaman sinergi tumbuh 12% year-on-year mencapai Rp4,0 triliun. Selain itu, untuk ekosistem haji dan umrah, Danamon semakin memperdalam jangkauannya dengan menjalin kemitraan dengan lebih banyak asosiasi dan biro perjalanan ibadah serta badannya.

Jumlah biro perjalanan ibadah yang bekerjasama dengan Danamon melonjak 213% year-on-year, dan penghimpunan dana dari asosiasi serta biro perjalanan naik 143% year-on-year. Begitu pula di ekosistem pendidikan, Danamon mengadakan kemitraan strategis dengan lebih dari 20 institusi, meningkatkan jumlah rekening dari sektor ini sebesar 37% year-on-year.

Dengan berbagai pencapaian tersebut, Danamon mencatatkan dirinya sebagai salah satu bank yang resilient dan adaptif di tengah dinamika perekonomian global. Melalui strategi yang terintegrasi dan fokus pada pertumbuhan jangka panjang, Danamon optimis untuk mempertahankan momentum positif ini di masa depan.

Berita Terkait

Back to top button