Setelah dilantik kembali sebagai Presiden Amerika Serikat pada 20 Januari 2025, Donald Trump segera mengambil langkah konkret dengan menandatangani serangkaian perintah eksekutif yang mencerminkan arah kebijakan pemerintahannya. Perintah eksekutif, yang merupakan instruksi tertulis dari presiden kepada pemerintah federal tanpa perlu mendapat persetujuan Kongres, menjadi alat utama Trump dalam mendorong agenda umum yang telah ia jelaskan sebelumnya.
Dalam langkah awalnya, Trump fokus pada isu-isu krusial yang mencakup perdagangan, imigrasi, dan energi. Menurut laporan dari Business Standard, berikut adalah beberapa kebijakan utama yang ditandatangani Trump pada hari pertama masa jabatannya:
Perdagangan dan Ekonomi
Trump menunjukkan niatnya untuk melakukan perombakan besar dalam kebijakan perdagangan, khususnya berkaitan dengan China. Salah satu langkah dramatis adalah peninjauan kembali kebijakan tarif, dengan rencana untuk mengenakan tarif sebesar 25% terhadap barang dari Kanada dan Meksiko mulai 1 Februari 2025. Langkah ini diyakini diambil untuk melindungi industri dalam negeri dan meningkatkan penerimaan negara.TikTok dan Nama Teluk
Salah satu keputusan menarik adalah perintah untuk menunda pelarangan aplikasi TikTok selama 75 hari. Ini mencerminkan ketidakpastian yang mengelilingi aplikasi berbasis video tersebut yang sebelumnya mengalami tekanan regulasi di bawah pemerintahan Trump sebelumnya. Selain itu, Trump juga memutuskan untuk mengganti nama Teluk Meksiko menjadi "Teluk Amerika", yang diharapkan dapat menonjolkan nilai-nilai nasionalisme.Pembentukan "External Revenue Service"
Trump mengusulkan pembentukan sebuah lembaga baru yang bernama "External Revenue Service". Lembaga ini bertujuan untuk memfokuskan upaya pengumpulan tarif guna meningkatkan pendapatan untuk Departemen Keuangan Amerika Serikat. Ini mencerminkan pendekatan proaktif Trump terhadap pendanaan pemerintah.Kebijakan Imigrasi
Isu kebijakan imigrasi menjadi salah satu prioritas besar dalam agenda Trump. Ia mengumumkan keadaan darurat nasional di perbatasan selatan dan berencana untuk memperkuat keamanan dengan menambah pasukan militer, termasuk Garda Nasional. Selain itu, pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko dilanjutkan, dan ia mengakhiri kebijakan “tangkap dan lepas” yang memungkinkan imigran ilegal ditangkap dan kemudian dibebaskan.Pemukiman Kembali Pengungsi
Trump juga menandatangani perintah eksekutif yang menangguhkan pemukiman kembali pengungsi sementara. Ia telah menyatakan keinginannya untuk membatasi jumlah pengungsi yang diterima oleh AS, yang merupakan bagian dari kebijakan imigrasi yang lebih ketat.- Kewarganegaraan Anak-anak Imigran Gelap
Salah satu kebijakan kontroversial lainnya adalah perintah yang membatasi kewarganegaraan bagi anak-anak imigran gelap yang lahir di Amerika Serikat. Kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi imigrasi ilegal dan mengubah sudut pandang tentang status hukum anak-anak dari orang tua yang tidak memiliki izin tinggal.
Dengan demikian, langkah-langkah awal yang diambil oleh Donald Trump dalam masa jabatannya yang baru menunjukkan komitmennya untuk melanjutkan dan memperkuat kebijakan-kebijakan yang telah ia terapkan sebelumnya. Baik dalam isu perdagangan yang berani, kebijakan imigrasi yang ketat, maupun pendekatan terhadap aplikasi teknologi, Trump jelas menunjukkan bahwa ia bertekad untuk membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kebijakan pemerintahan AS. Keputusan-keputusan ini tidak hanya berpengaruh pada ekonomi dan imigrasi, tetapi juga dapat memicu perdebatan luas di kalangan masyarakat mengenai arah masa depan bangsa.