Gadget

DeepSeek Guncang Wall Street: Nvidia Rugi USD500 Miliar dalam Sehari!

Pada Rabu, 29 Januari 2025, dunia teknologi diguncang oleh berita mengejutkan berasal dari DeepSeek, sebuah perusahaan kecerdasan buatan (AI) rintisan asal Tiongkok. Kejadian ini tidak hanya mengguncang pasar saham AS, tetapi juga menimbulkan dampak signifikan pada raksasa teknologi seperti Nvidia, Microsoft, dan Broadcom, yang merasakan penurunan drastis dalam nilai saham mereka.

Di tengah volatilitas pasar yang sedang berlangsung, Indeks Dow Jones mengalami kenaikan sebesar 0,65% ke angka 44.713,58. Namun, cerita berbeda terjadi pada S&P 500 yang mencatat penurunan 1,46% ke angka 6.012,28, mencatatkan hari terburuknya sejak Desember 2024. Nasdaq, sebagai indeks yang paling terpukul, berakhir dengan penurunan 3,07% di angka 19.341,83. Sektor teknologi, yang sangat terpengaruh oleh kabar dari DeepSeek, merasakan dampak paling parah dengan penurunan mencapai 5,58%.

Rincian lebih lanjut mengenai penurunan saham raksasa teknologi adalah sebagai berikut:

  • Nvidia: Turun USD24,04 (16,86%) sehingga diperdagangkan pada USD118,58.
  • Broadcom: Mengalami penurunan sebesar USD42,57 (17,40%) ke angka USD202,13.
  • Microsoft: Merosot USD9,49 (2,14%) menjadi USD434,56.
  • Alphabet: Turun USD8,13 (4,03%) ke USD193,77.

Sementara itu, Meta muncul sebagai pengecualian, dengan kenaikan signifikan sebesar 12,39% ke USD659,88, menunjukkan ketangguhannya di tengah penurunan yang melanda rekan-rekannya.

Menariknya, analisis mengenai dampak DeepSeek ini memberikan gambaran lebih besar tentang potensi pergeseran dominasi dalam sektor AI global. Beberapa pakar bahkan menyebutkan peristiwa ini sebagai "momen Sputnik" baru, menandakan adanya perubahan besar dalam ekosistem teknologi. Penurunan nilai pasar Nvidia yang mencapai USD500 miliar dalam sehari menjadi sorotan utama, memperlihatkan betapa rentannya pasar ini terhadap inovasi dan persaingan global.

Sam Stovall, Kepala Strategi Investasi di CFRA Research, mengungkapkan bahwa situasi ini menciptakan atmosfer di mana investor memilih untuk menjual saham lebih awal sebelum mencari alasan di balik keputusan mereka. Ia menambahkan bahwa saat ini, pasar tampak memiliki valuasi yang terlalu tinggi, khususnya di sektor teknologi dan semikonduktor.

Dengan mengamati situasi ini, investor dan pelaku pasar kini menunggu dengan cermat pertemuan Federal Reserve yang dijadwalkan pada 28-29 Januari. Keputusan terkait suku bunga dan kebijakan inflasi diharapkan akan memengaruhi kondisi pasar ke depan, sementara laporan pendapatan dari Microsoft, Meta, dan Apple menjadi titik penting yang akan menentukan arah sektor teknologi.

Tantangan yang dihadapi oleh saham teknologi AS ini menunjukkan bahwa sektor AI kini berada dalam fase yang sangat dinamis. Dengan munculnya pemain baru seperti DeepSeek, tidak menutup kemungkinan akan terjadi perubahan kepemimpinan dalam industri AI secara global. Investor dihadapkan pada pertanyaan besar: Apakah mereka siap untuk menghadapi gelombang perubahan ini, dan seberapa besar dampak yang akan ditimbulkan terhadap nilai saham di masa depan?

Dengan potensi yang ditawarkan DeepSeek dan tantangan yang dihadapi oleh raksasa teknologi, perhatian pasar kini difokuskan pada bagaimana mereka akan beradaptasi dalam menghadapi fenomena baru dalam dunia kecerdasan buatan.

Budi Santoso adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button