![Demi Pemerataan, Perluasan Konektivitas Digital di Wilayah 3T](https://podme.id/wp-content/uploads/2025/02/Demi-Pemerataan-Perluasan-Konektivitas-Digital-di-Wilayah-3T.jpg)
Konektivitas digital dan akses komunikasi yang merata menjadi prioritas utama pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Dalam rangka mencapai tujuan ini, PT Telkomsat melakukan proyek penyediaan kapasitas satelit dan backbone Base Transceiver Station (BTS) Universal Service Obligation (USO) yang dikelola oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI).
Proyek ini bertujuan untuk memperluas jangkauan konektivitas digital di seluruh Indonesia, dengan fokus khusus pada wilayah 3T. Menurut Hari Usmayadi, Ketua Satgas Implementasi BAKTI sekaligus EVP Government Service Telkomsat, proyek ini mencakup lebih dari 1.200 lokasi BTS USO yang tersebar di berbagai daerah. Laporan terbaru menunjukkan bahwa implementasi proyek telah mencapai lebih dari 90% dalam waktu kurang dari sebulan. Meskipun ada beberapa kendala teknis dalam penyelesaian, seperti faktor kahar dan isu komunitas, upaya berkelanjutan dilakukan untuk menuntaskan proyek ini.
“Dengan selesainya proyek BTS USO BAKTI 2025 ini, diharapkan dapat berkontribusi dalam mewujudkan pemerataan akses komunikasi di wilayah 3T serta mendukung konektivitas digital di Indonesia,” ucap Hari Usmayadi dalam pernyataannya.
Dukungan terhadap proyek ini juga datang dari Telkomsat yang berkomitmen untuk menghadirkan teknologi satelit guna mendukung program-program BAKTI. Lukman Hakim Abd Rauf, Direktur Utama Telkomsat, menegaskan bahwa keberadaan lima satelit yang mereka kelola akan memastikan layanan komunikasi yang andal dan efisien untuk daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh jaringan terestrial.
Selain itu, kolaborasi antara Telkomsat dan Telkomsel juga menjadi langkah strategis dalam memperluas jangkauan konektivitas digital. Ardhiono Trilaksono, GM Special Area Management Telkomsel, menambahkan bahwa kerjasama ini akan memastikan lebih dari 800 BTS Telkomsel dapat aktif melayani masyarakat di area 3T. Dengan adanya jadwal implementasi yang terencana dan dukungan teknologi dari Telkomsat, kehadiran layanan komunikasi di daerah-daerah terpencil diharapkan dapat terwujud lebih cepat.
Dalam hal ini, pengembangan infrastruktur komunikasi tidak hanya sebatas pemasangan tower atau fasilitas lain. Pemenuhan akses internet yang cepat dan stabil di wilayah 3T menjadi kunci dalam pemerataan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Beberapa manfaat yang dapat diharapkan dari proyek ini meliputi:
Peningkatan Akses Pendidikan: Dengan adanya konektivitas digital, siswa di daerah 3T dapat mengikuti pembelajaran daring, akses sumber belajar, dan meningkatkan kualitas pendidikan mereka.
Peningkatan Layanan Kesehatan: Tenaga medis di wilayah terpencil dapat lebih mudah melakukan konsultasi jarak jauh dengan ahli atau mendapatkan informasi penting terkait kesehatan masyarakat.
Pemberdayaan Ekonomi Lokal: Pelaku usaha kecil dan menengah di wilayah 3T dapat memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produk mereka ke pasar yang lebih luas melalui platform daring.
Peningkatan Keterhubungan Sosial: Masyarakat di wilayah 3T dapat lebih mudah berkomunikasi dengan keluarga dan teman, serta akses informasi terkini yang mendukung kehidupan sehari-hari.
- Dukungan dalam Tanggapan Darurat: Konektivitas yang baik sangat penting untuk memastikan bahwa informasi yang berkaitan dengan bencana atau keadaan darurat dapat disebarluaskan dengan cepat dan efektif.
Dengan proyek ini, pemerintah menunjukkan komitmen untuk menciptakan kesetaraan dalam akses komunikasi, yang diharapkan mampu menutup kesenjangan digital antara wilayah urban dan rural. Melalui kolaborasi antara berbagai pihak, diharapkan akan ada sinergi yang kuat dalam menciptakan infrastruktur yang lebih baik, sehingga tidak ada satu pun daerah yang tertinggal dalam era digital ini.