Hiburan

Denada Absen di Penguburan Emilia Contessa, Ikuti Saran Guru Agama

Penyanyi Denada mengungkapkan alasan ketidakhadirannya dalam prosesi penguburan ibundanya, Emilia Contessa, yang meninggal dunia pada 27 Januari 2025. Emilia Contessa dimakamkan di Kompleks Pemakaman Pemda Banyuwangi pada 28 Januari 2025. Meskipun Denada berada di Banyuwangi sebelum pemakaman, ia mengikuti saran dari guru-guru agama yang menyarankan agar perempuan tidak hadir dalam acara penguburan.

Dalam pernyataan yang disampaikan melalui kanal YouTube, Denada menjelaskan, "Pada saat penguburan saya tidak di sini karena ya saya cuma berusaha mengikuti anjuran dan saran yang disampaikan ke saya dari guru-guru yang mempunyai ilmu agama. Sebaiknya saya sebagai perempuan tidak hadir dalam penguburan." Pernyataan ini menunjukkan komitmennya untuk menghormati ajaran agama yang dianutnya.

Sebelum pemakaman berlangsung, Denada hadir dan melihat ibunya untuk terakhir kali. Ia bahkan ikut memandikan dan mengafani jenazah Emilia Contessa. Meski demikian, situasi ini tidak mengubah keputusannya untuk tidak berada di lokasi saat prosesi pemakaman berlangsung.

Denada menambahkan bahwa tidak ada tanda-tanda khusus tentang kesehatan ibunya sebelum meninggal. Ia hanya mengungkapkan bahwa putrinya, Aisyah, sempat menghubungi neneknya dan menyatakan kerinduan. "Uti, Aisyah kangen sama uti, anytime kalau uti mau ngobrol-ngobrol just call me ya," kata Denada mengulang pesan dari anaknya, yang menyoroti betapa dekat hubungan mereka.

Meskipun merasa sedih atas kepergian ibunya, Denada tetap mengambil waktu untuk berziarah ke makam Emilia Contessa setelah penguburan selesai. Ia memanjatkan doa untuk ibunya dan mengungkapkan rasa syukur memiliki orang tua yang baik. "Alhamdulillah dapat kesempatan untuk ziarah," ujarnya, menggambarkan betapa berharganya momen tersebut baginya.

Keputusan Denada untuk mengikuti anjuran guru agama dalam hal ketidakhadirannya di pemakaman dapat dipahami dalam konteks nilai-nilai yang mengedepankan norma dan etika dalam masyarakat. Dalam banyak tradisi, ada panduan khusus mengenai peran dan kehadiran perempuan dalam acara pemakaman. Oleh karena itu, tindakan Denada dapat dianggap sebagai upaya untuk menghormati ajaran yang dipercayainya.

Berikut beberapa poin penting mengenai situasi yang dihadapi Denada:

  1. Pasca Meninggalnya Emilia Contessa: Emilia Contessa meninggal pada 27 Januari 2025 dan langsung dimakamkan keesokan harinya.
  2. Kehadiran di Banyuwangi: Denada tiba di Banyuwangi setelah mendengar kabar tentang meninggalnya ibunya dan sempat melihat jenazah sebelum dikuburkan.
  3. Pandalori Agama: Denada memutuskan untuk tidak hadir di penguburan berdasarkan saran dari guru-guru agama mengenai kehadiran perempuan pada acara pemakaman.
  4. Momen Haru: Ia tetap merasakan momen haru ketika berdoa dan berziarah ke makam ibunya setelah proses penguburan selesai.
  5. Rindu yang Tersampaikan: Rindu Aisyah kepada neneknya turut menjadi bagian dari kenangan terakhir Denada bersama Emilia.

Dengan situasi yang dihadapi, Denada menunjukkan bagaimana nilai-nilai agama dan tradisi dapat berperan dalam mempengaruhi keputusan individu, bahkan di saat-saat emosional sekalipun. Keputusan ini menyoroti pentingnya peran pendidikan agama dalam kehidupan masyarakat, di mana nasihat dan ajaran yang diberikan memiliki dampak yang signifikan terhadap tindakan dan pilihan hidup seseorang, terutama dalam momen yang penuh duka seperti ini.

Intan Permatasari adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button