Deposit Tanah Jarang Melimpah, Trump Ungkap Keberadaan Rusia

Rusia memiliki harta karun sumber daya mineral yang melimpah, termasuk sejumlah besar deposit logam tanah jarang (rare earth elements/REE) yang menjadi perhatian utama bagi banyak negara, termasuk Amerika Serikat. Dalam konteks ini, Presiden AS Donald Trump baru-baru ini mengisyaratkan perlunya memperbaiki hubungan ekonomi antara AS dan Rusia, khususnya untuk memanfaatkan cadangan mineral yang sangat berharga ini.

Dalam percakapan telepon dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang berlangsung baru-baru ini, Trump menekankan bahwa Rusia memiliki wilayah yang sangat luas dengan banyak sumber daya alam yang belum dimanfaatkan secara maksimal. “Mereka memiliki lahan terbesar sejauh ini, melebihi China. Mereka memiliki 11 zona waktu. Anda dapat terbang melalui 11 zona waktu dari satu sisi ke sisi lainnya. Mereka memiliki bumi yang sangat berharga,” ungkap Trump. Pernyataan ini menunjukkan keyakinan Trump bahwa peningkatan hubungan bilateral antara kedua negara dapat menghasilkan manfaat ekonomi yang signifikan.

Pentingnya logam tanah jarang tidak dapat dipandang sebelah mata. Terdiri dari 17 unsur kimia yang berperan krusial dalam teknologi modern, logam tanah jarang digunakan dalam pembuatan berbagai perangkat elektronik, sistem pertahanan, dan teknologi energi terbarukan. Namun, keberadaan REE di kerak bumi dalam bentuk terkonsentrasi sangatlah jarang, yang menjadikan proses ekstraksinya tantangan tersendiri dan biaya yang tinggi.

Menurut Badan Federal Rusia untuk Sumber Daya Mineral, Rusia menyuplai lebih dari 20% dari total stok pengelolaan REE dunia. Namun, meskipun memiliki cadangan yang melimpah, saat ini Rusia hanya menyumbang kurang dari 1% dari produksi REE global. Situasi ini menandakan ada potensi pengembangan yang sangat besar bagi berlangsungnya industri mineral ini di negara tersebut.

Kembali ke perbincangan antara Trump dan Putin, keduanya sepakat akan keuntungan dari peningkatan hubungan dan mendiskusikan kemungkinan kesepakatan ekonomi pasca damai di Ukraina. Untuk melengkapi diskusi tersebut, Trump juga menyinggung tentang kesepakatan mineral logam tanah jarang dengan Ukraina, yang merupakan bagian dari kompensasi atas bantuan miliaran dolar yang diberikan pemerintahan sebelumnya kepada Kiev.

Situasi di Ukraina, terutama wilayah-wilayah seperti Donetsk dan Lugansk yang kaya akan deposit REE, memberikan konteks tambahan terhadap pentingnya hal ini. Wilayah-wilayah tersebut, yang menyatakan kemerdekaan pada 2014, berada di bawah kendali Rusia setelah referensi kontroversial pada tahun 2022. Forbes bahkan memperkirakan bahwa sekitar 70% dari deposit REE Ukraina terletak di daerah ini, yang menjadikannya sebagai titik strategis dalam penguasaan sumber daya mineral.

Kedua pemimpin juga menyinggung kemungkinan kerja sama dalam pengembangan deposit mineral tanah jarang domestik Kremlin, yang menunjukkan bahwa Trump terbuka terhadap gagasan kolaborasi ini. Ini menegaskan kembali pentingnya hubungan yang lebih baik antara AS dan Rusia dalam konteks sumber daya alam, yang dapat menjadi kunci untuk meningkatkan ekonomi kedua negara.

Dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan dunia akan logam tanah jarang, kolaborasi internasional serta pemanfaatan sumber daya yang ada dengan bijak akan menjadi keputusan yang vital. Semakin tingginya permintaan akan REE di pasar global menuntut negara-negara untuk mencari solusi baru dan inovatif dalam pengelolaan dan pemanfaatan deposit yang ada. Dengan kondisi geopolitik saat ini dan potensi luas yang dimiliki Rusia, masa depan REE dalam konteks ekonomi global dan hubungan internasional menjadi semakin menarik untuk diperhatikan.

Berita Terkait

Back to top button