Dewa Budjana Tuai Pro Kontra Usai Foto di Latar Istana IKN

Dewa Budjana, gitaris terkenal dari band Gigi, baru-baru ini menggelar konser yang menandai perayaan hari Pagerwesi di Taman Kusuma Bangsa, IKN Nusantara. Acara tersebut diisi dengan penampilan dari kelompok musisi yang dikenal dengan nama Nyanyian Dharma. Sebelum pertunjukan dimulai, Budjana mengunggah foto bersama rekan-rekannya yang berdiri di depan Istana Garuda, simbol dari ibu kota baru Indonesia. Foto tersebut menarik perhatian karena menunjukkan latar belakang megah yang menjadi harapan bagi pembangunan IKN.

Dalam unggahannya di media sosial, Budjana menuliskan, “Merayakan hari Pagerwesi, Buda Kliwon Sinta, Purnama Sasih Kawulu di Taman Kusuma Bangsa IKN,” yang menggambarkan kegembiraannya atas lokasi konser tersebut. Budjana menekankan bahwa Nyanyian Dharma merupakan kelompok musisi yang telah berkegiatan dengan semangat tanpa pamrih sejak tahun 1997, dengan tujuan menyatukan keberagaman budaya, suku, dan agama.

Dewa Budjana menjelaskan alasan di balik pemilihan IKN sebagai lokasi konser. Menurutnya, lokasi tersebut memiliki nilai simbolis yang kuat, sejalan dengan tujuan untuk berkesenian secara universal. Ia menyebut, “Kami memilih lokasi tampil berdasarkan keinginan bersama, dan kebanyakan di candi atau lokasi yang tentunya cocok secara Skala Niskala.” Pembangunan IKN yang sedang berlangsung juga menjadi salah satu alasan mereka semakin bersemangat melaksanakan konser di area tersebut.

Namun, unggahan foto tersebut tak luput dari kontroversi. Di tengah masa ketidakpastian terkait pembangunan IKN, yang kabarnya mengalami kendala anggaran, banyak warganet yang memberikan tanggapan skeptis. Sejumlah komentar di media sosial mengungkapkan keraguan akan kemampuan Indonesia dalam menarik investor untuk berinvestasi di IKN. Salah seorang warganet mempertanyakan, “Terus apa iya bisa datengin investor?” Sementara itu, komentar lain yang mengkritik menyebut Dewa Budjana dan rekan-rekannya sebagai “kacung” yang mengandalkan dukungan pihak tertentu.

Meski demikian, tidak semua komentar bernada negatif. Beberapa warganet memuji inisiatif Budjana dan melihat potensi positif dari pengembangan IKN. “Sekarang konsepnya keren. Jika IKN terwujud, pemikiran orang luar tentang Indonesia akan berubah, tidak hanya Jakarta dan Bali,” tulis salah satu komentar yang mengapresiasi rencana tersebut. Ada pula yang potensial meningkatkan daya tarik dengan menambahkan bahwa, “Mantab Bli. Latar belakang Candi IKN,” menunjukkan harapannya bahwa IKN akan menjadi daya tarik wisata baru di masa depan.

Seiring dengan berlangsungnya konser, rakyat Indonesia masih memperhatikan perkembangan IKN dengan penuh harapan dan kekhawatiran. Pro dan kontra seputar foto dan konser Dewa Budjana mencerminkan sikap publik yang ambivalen terhadap proyek ini. Apakah IKN benar-benar dapat terwujud sebagai ibu kota baru yang mampu membawa kemajuan bagi bangsa? Pertanyaan ini masih mengambang di benak banyak orang.

Acara tersebut direncanakan digelar pada sore hari, menjelang malam di Amphi theater IKN, dan telah mengundang perhatian banyak orang, baik pendukung maupun kritikus. Dewa Budjana berharap kehadiran para pengunjung di acara tersebut bisa menjadi momen penting bagi perkembangan seni dan budaya di Indonesia, khususnya dalam konteks IKN yang sedang ramai diperbincangkan.

Seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat dan pengamat menunggu kepastian mengenai kelanjutan proyek IKN ini. Apakah konser di lokasi simbolis ini dapat memberi dampak positif yang lebih luas bagi pembangunan Indonesia? Hanya waktu yang akan menjawab.

Exit mobile version