Dikabarkan Mundur dari Kabinet Prabowo, Sri Mulyani Akhirnya Bicara!

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengklarifikasi isu yang beredar mengenai niatnya untuk mundur dari kabinet Presiden Prabowo Subianto. Dalam konferensi pers yang diadakan di kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP) pada Selasa (18/3), Sri Mulyani menegaskan bahwa dirinya tetap fokus menjalankan tugasnya sebagai Menteri Keuangan, yang mencakup pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Banyak yang beredar mengenai posisi saya. Sampai sekarang, saya tetap fokus menjalankan tugas negara, kepercayaan presiden untuk mengelola APBN dan keuangan negara secara profesional," ungkapnya. Pernyataan ini diucapkan dalam menanggapi berbagai rumor yang mengganggu stabilitas pemerintahan dan perekonomian di tengah situasi saat ini.

Rumor mengenai kemungkinan mundurnya Sri Mulyani muncul bersamaan dengan kabar yang menyebutkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga akan melakukan hal yang sama. Isu ini memicu keresahan di kalangan pelaku pasar, yang khawatir akan dampak negatif jika terjadi perubahan signifikan dalam struktur kabinet.

Sri Mulyani menekankan pentingnya stabilitas dalam pengelolaan keuangan negara dan keputusan yang diambil untuk kemakmuran rakyat. "Ini untuk menegaskan terhadap berbagai rumor mengenai posisi Menteri Keuangan," tambahnya.

Sebagai tanggapan atas isu tersebut, Airlangga Hartarto juga memberikan penjelasan serupa. Dalam kesempatan yang sama, ia menyatakan, "Saya tetap bekerja, konsentrasi bekerja dan tidak ada rencana mundur." Ia menambahkan bahwa komunikasi antara dirinya dan Sri Mulyani berlangsung baik dan menilai rumor yang beredar sebagai hoaks.

Momen kebersamaan Sri Mulyani dengan Presiden Prabowo Subianto yang diunggah di akun media sosialnya pada Kamis (13/3) juga menjadi sorotan. Unggahan tersebut diharapkan dapat menghilangkan keraguan masyarakat mengenai kestabilan pemerintahan. Dalam foto tersebut, terlihat keduanya berbuka puasa bersama di Istana Merdeka, Jakarta.

Berita mengenai potensi reshuffle di kabinet Prabowo Subianto juga beredar luas, namun hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak istana mengenai hal itu. Dalam situasi di mana pemerintahan menghadapi tantangan ekonomi dan sosial, apparat pemerintah menekankan pentingnya kolaborasi dan kontinuitas dalam menjalankan program-program yang telah direncanakan.

Dalam konteks ini, berikut adalah beberapa poin penting terkait isu mundurnya Sri Mulyani dari kabinet Prabowo:

  1. Fokus pada Tugas: Sri Mulyani menegaskan bahwa ia tetap berkomitmen pada tugasnya untuk mengelola keuangan negara.

  2. Rumor Hoaks: Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa isu mundurnya mereka berdua adalah hoaks dan tidak memiliki dasar yang kuat.

  3. Kehadiran di Istana: Momen berbuka puasa bersama presiden menjadi penanda bahwa hubungan antara menteri dan presiden tetap solid.

  4. Stabilitas Pemerintahan: Kedua menteri menekankan pentingnya stabilitas dalam menghadapi tantangan ekonomi.

Isu ini menunjukkan bagaimana kestabilan pemerintahan sangat penting bagi perhatian publik dan perekonomian nasional. Kedua menteri diharapkan dapat terus memberikan kepastian dan kejelasan dalam peran mereka di kabinet, agar masyarakat dapat merasakan manfaat dari setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah.

Berita Terkait

Back to top button