Dinda Ghania Terjebak Masa Lalu dalam Lagu ‘Unfinished’

Dinda Ghania telah semakin membuktikan komitmennya sebagai musisi di Indonesia. Di usianya yang masih sangat muda, 15 tahun, ia merilis single terbaru berjudul “Unfinished”, yang tidak hanya ditulis tetapi juga diproduksi olehnya sendiri. Lagu ini menjadi wujud dari idealisme Dinda dalam dan untuk dunia musik.

“Unfinished” menggambarkan dilema yang dihadapi seseorang yang terjebak dalam kenangan masa lalu. Dalam karyanya, Dinda menyampaikan perasaan sulit untuk melupakan serta keraguan tentang apakah harus kembali pada yang sudah berlalu atau melanjutkan hidup dengan langkah yang baru. Ia menjelaskan, “‘Unfinished’ menceritakan dilema seseorang yang masih terjebak pada kenangan masa lalu. Lagu ini merepresentasikan perasaan sulit untuk melupakan dan keraguan antara ingin kembali atau melanjutkan hidup,” ujarnya saat mengungkapkan makna di balik lagu tersebut.

Melalui lirik yang emosional, seperti ‘And even if we try, will we stay this time? We left too much unsaid, tears were shed for so long’, Dinda berusaha menjangkau hati pendengarnya yang mungkin pernah merasakan hal serupa. Lagu ini pun ditulis sepenuhnya dalam bahasa Inggris, yang menunjukkan kemampuan Dinda dalam berkreasi dengan lirik yang memiliki makna mendalam.

Sederhana namun kuat, pilihan kata yang digunakan Dinda dalam “Unfinished” menjadi salah satu daya tarik utama. Menurutnya, lagu ini juga membawa pesan universal tentang cinta dan proses penyembuhan diri. Dengan tema yang relevan dan emosional, Dinda berharap lagu ini dapat memberikan resonansi bagi banyak orang yang berjuang untuk melepaskan masa lalu mereka.

Talenta bermusik Dinda sudah terasah sejak ia kecil. Sebelumnya, ia telah melahirkan karya berjudul “I Love You, Bunda” pada tahun 2020. Namun, namanya mulai dikenal luas ketika ia berduet dengan Andra Ramadhan dari Dewa 19 untuk menyanyikan lagu “Sempurna”. Popularitasnya kembali meningkat setelah merilis lagu “Janji pada Hati”, yang ditulis oleh Andmesh Kamaleng.

Dinda tak hanya dikenal oleh para penggemar, tetapi juga berhasil menarik perhatian public figure Indonesia, termasuk Raffi Ahmad dan Nagita Slavina. Keduanya berencana untuk memproduseri lagu Dinda pada tahun 2024, yang menunjukkan bahwa industri musik tanah air membuka kesempatan luas bagi bakat-bakat muda.

Dengan perilisan “Unfinished”, Dinda ingin menunjukkan bahwa usia muda bukanlah halangan untuk menghasilkan karya berkualitas. Ia dengan cermat mencoba menyeimbangkan emosinya yang mendalam dengan musik yang modern, sehingga layak diakui sebagai salah satu penyanyi muda berbakat di Indonesia.

Melihat perjalanan dan dedikasi Dinda Ghania dalam bermusik, tidak diragukan lagi bahwa ia akan terus menjelajah dan mengukir prestasi di industri musik yang kompetitif ini. Karya-karyanya yang kaya akan makna dan perasaan diharapkan dapat menginspirasi banyak generasi muda lainnya untuk berani menyuarakan cerita mereka sendiri melalui musik. Dinda Ghania telah menunjukkan bahwa masa lalu tidak selamanya menghantui, melainkan bisa menjadi bahan bakar untuk berkarya dan terus melangkah maju.

Berita Terkait

Back to top button