Dokter Tirta baru-baru ini membagikan informasi mengejutkan mengenai bahaya begadang yang dapat meningkatkan risiko stroke. Dalam sebuah sesi bincang-bincang di program YouTube CURHAT BANG yang dipandu oleh Denny Sumargo, dr Tirta menjelaskan bahwa kebiasaan begadang tidak dapat dianggap sepele, melainkan memiliki dampak serius pada kesehatan, khususnya pada pembuluh darah dan faktor risiko stroke.
Menurut dr Tirta, kondisi begadang dan kurang tidur dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, yang menjadi salah satu faktor penyebab stroke. Dalam tubuh manusia, terdapat pembuluh darah elastis yang berfungsi untuk mengganti sel-sel yang rusak. Selama tidur, terjadi dua proses penting dalam pembuluh darah: vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) yang menurunkan tekanan darah, dan vasokonstriksi (penyempitan pembuluh darah) yang meningkatkan tekanan darah. Ketika seseorang tidak mendapatkan cukup tidur, pembuluh darah tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
Berikut adalah beberapa poin penting yang disampaikan dr Tirta terkait dampak begadang:
Peningkatan Tekanan Darah: Ketika begadang, proses vasodilatasi tidak optimal, sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah. Hal ini berpotensi menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah.
Kekakuan Pembuluh Darah: Tidak mendapatkan tidur yang cukup dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku. Dalam keadaan ini, gumpalan yang terbentuk karena tekanan darah tinggi dapat berisiko menyumbat aliran darah.
Risiko Gumpalan Darah: Gumpalan darah yang terbentuk pada pembuluh darah besar maupun kecil dapat menggelinding ke bagian tubuh lain. Jika gumpalan tersebut menuju ke pembuluh darah otak, risiko stroke akan meningkat.
Dampak Jangka Panjang: Kebiasaan begadang yang terus menerus dalam kurun waktu bertahun-tahun dapat menyebabkan perubahan signifikan pada kesehatan, termasuk peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke.
- Kesehatan Mental: Selain dampak fisik, kurang tidur juga bisa mempengaruhi kesehatan mental, menambah level stres, dan meningkatkan risiko kecemasan serta depresi.
Melalui informasi ini, dr Tirta mengingatkan pentingnya menjaga pola tidur yang baik dan menghindari kebiasaan begadang. Tidur yang cukup tidak hanya penting untuk pemulihan fisik, tetapi juga untuk menjaga kesehatan mental dan kesehatan secara keseluruhan.
Krisis kesehatan ini tidak hanya menjadi perhatian individu, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama untuk saling mengingatkan akan pentingnya gaya hidup sehat. Dalam menghadapi kesibukan sehari-hari, penting untuk tetap mengutamakan kesehatan dan memastikan tubuh mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Dengan begitu, kita dapat mencegah berbagai risiko penyakit berbahaya termasuk stroke yang bisa mengancam jiwa.
Penting juga untuk diingat bahwa perubahan gaya hidup, termasuk kualitas tidur yang baik, dapat menjadi langkah awal dalam mengurangi risiko penyakit. Menjaga pola tidur yang teratur akan membantu pembuluh darah berfungsi optimal dan mencegah dampak negatif dari begadang. Mengajak teman dan keluarga untuk membahas pentingnya kesehatan tidur dapat menjadi langkah positif dalam mempromosikan gaya hidup sehat di masyarakat.