Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah mengambil keputusan berani dengan menyetujui pengiriman 1.800 unit bom penghancur bunker Mark-84 (MK-84) ke Israel. Setiap bom MK-84 memiliki berat sekitar 2.000 pound atau setara dengan 1 ton. Keputusan ini menjadi sorotan karena bertempat di tengah ketegangan yang berkepanjangan di Timur Tengah dan kompleksitas hubungan AS-Israel.
Keputusan Trump ini dilatarbelakangi oleh kebijakan yang sebelumnya diambil oleh pemerintahan Joe Biden, yang sempat membekukan pengiriman bom ini. Pengiriman tersebut sebenarnya telah direncanakan untuk dilaksanakan tahun lalu, namun dihentikan karena pertimbangan penggunaan bom di kawasan yang padat penduduk seperti Gaza. Kini, setelah mengembalikan kebijakan tersebut, Trump berkomitmen untuk mendukung Israel dengan bomb MK-84, yang dikenal karena kemampuannya dalam menghancurkan bunker-bunker bawah tanah.
Menurut informasi yang diperoleh dari pejabat Israel yang dimuat dalam laporan Axios, pengiriman bom tersebut direncanakan akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan. Pentagon sudah mengkomunikasikan keputusan ini kepada Tel Aviv menjelang akhir pekan lalu, tepat sebelum gencatan senjata yang meliputi pertukaran sandera antara Israel dan Hamas.
Kirimannya tidak hanya sekedar peristiwa logistik; hal ini juga mencerminkan dinamika politik dan militer yang ada. Selama bertahun-tahun, AS telah berperan sebagai penyedia utama bantuan militer bagi Israel, termasuk amunisi presisi dan senjata canggih. Namun, pengiriman MK-84 dihentikan pada Mei 2024, antara lain disebabkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap penduduk sipil di Gaza.
Berikut adalah beberapa poin penting terkait pengiriman bom MK-84 ke Israel:
Berat dan Kekuatan Bom: MK-84 adalah bom seberat 1 ton yang dirancang khusus untuk menghancurkan struktur keras seperti bunker, memberikan kekuatan pengerahan yang sangat tinggi.
Latar Belakang Kebijakan: Di bawah pemerintahan Biden, pengiriman ini ditangguhkan karena tingginya tingkat korban sipil di Gaza, yang mencapai lebih dari 47.000 orang sejak konflik kembali meningkat pada Oktober 2023.
Pentingnya Dukungan untuk Israel: Malaysia dan negara-negara lain di sekitar Timur Tengah mengamati langkah ini dengan seksama, mengingat pentingnya hubungan AS-Israel dalam konteks geopolitik global.
Penangguhan yang Dicabut: Pengembalian pengiriman bom MK-84 juga mendorong terciptanya kembali komunikasi yang lebih baik antara Israel dan pemerintah Trump, yang diharapkan akan memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak.
- Pujian dari Pejabat Israel: Duta Besar Israel untuk AS, Mike Herzog, menyatakan bahwa pengiriman ini merupakan langkah penting dan berterima kasih pada Trump atas perannya dalam mendukung Israel.
Sementara itu, situasi di lapangan di wilayah Gaza tetap tegang. Laporan menunjukkan bahwa dari angka korban jiwa yang tinggi, lebih dari 13.000 di antaranya adalah anak-anak, yang memicu kritik internasional terhadap taktik militer Israel. Namun, pihak Israel bersikukuh bahwa mereka tidak menargetkan warga sipil secara langsung dan menyatakan bahwa Hamas sering menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia.
Keputusan Trump untuk melanjutkan pengiriman tersebut menegaskan akan komitmen Amerika Serikat kepada Israel, meskipun di dalam negeri dan komunitas internasional terdapat perdebatan hangat mengenai etika dan dampak manusiawi dari penggunaan bom seberat itu di kawasan padat penduduk. Dengan latar belakang yang kompleks ini, langkah Trump diharapkan akan memengaruhi tidak hanya hubungan Amerika-Israel, tetapi juga dinamika konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah.